Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berniat Akuisisi Lahan 6 Hektare, URBN Siapkan Rp500 Miliar

Lahan yang diincar berada di kawasan Jakarta Timur dan nantinya akan dikembangkan menjadi mixed-use.
Presiden Direktur PT Urban Jakarta Propertindo Paulus Nurwandono (tengah) saat paparan publik perseroan terkait kinerja 2019 di Jakarta, Senin (25/11/2019)./Bisnis-Pandu Gumilar
Presiden Direktur PT Urban Jakarta Propertindo Paulus Nurwandono (tengah) saat paparan publik perseroan terkait kinerja 2019 di Jakarta, Senin (25/11/2019)./Bisnis-Pandu Gumilar

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Urban Jakarta Propertindo Tbk. akan menyiapkan dana sebesar Rp500 miliar untuk mengakusisi lahan seluas 6 hektare di Jakarta Timur.

Presiden Direktur Urban Jakarta Propertindo Paulus Nurwandono mengatakan dana tersebut ditujukan untuk mengakusisi lahan anyar di Jakarta Timur. Menurutnya, perseroan perlu melakukan ekspansi bisnis setelah membangun empat proyek.

“Kami akan menyiapkan dana sebesar Rp500 miliar untuk pengembangan kawasan itu tahun depan. Rencananya akan berkonsep sama dengan yang lain yaitu mixed-use dengan komersial area dan juga mal,” paparnya setelah paparan publik di Jakarta, Senin (25/11/2019).

Dana itu berasal dari kas internal dan eksternal. Namun, Paulus belum dapat membocorkan pihak yang akan memberikan suntikan dana segar.

Selain itu, perusahaan ini juga akan melakukan Joint Venture (JV) dengan salah satu perusahaan properti untuk mengembangkan lahan tersebut. Meskipun JV, lanjutnya, emiten berkode saham URBN itu akan tetap memegang porsi mayoritas. 

“Konsep pembangunan tentu saja Transit Oriented Development (TOD) dengan area komersial dan mal. Rencananya akan ada sekitar 6 lot. Jadi mungkin kami dapat membangun 10-12 tower di lahan baru,” sambung Paulus.

Untuk tahap pertama, perseroan akan membangun dua tower. Dia menerangkan URBN bakal menggunakan strategi penjualan berupa rent-to-own.

Dengan konsep ini, pengembang menyewakan langsung unit apartemen sedangkan penyewa membayar bulanan sekaligus menyicil uang muka sampai batas waktu tertentu. Skema ini dipilih sesuai dengan visi URBN agar kaum milenial dan masyarakat yang masih unbankable dapat memiliki hunian. 

Saat ini, portofolio pemilik unit apartemen URBN terbagi menjadi 80 persen investor dan 20 persen pemilik langsung.

“Kami berpikir mengenai rent-to-own. Jadi sewa sekaligus mencicil, Kami inginnya 80 persen pengguna dan 20 persen investor. Tapi, karena industri properti sedang lesu jadi rencana kami mesti diubah. Padahal, tujuan kami agar mereka [masyarakat] punya akses,” papar Paulus.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper