Bisnis.com, SURABAYA - Emiten pertambangan PT ABM Investama Tbk. (ABMM) akan menambah luasan pusat logistik berikat (PLB) pada 2020.
Melalui entiras usaha, PT Cipta Krida Bahari (CKB) perseroan akan mulai mengoperasikan tambahan area PLB mencapai 25.000 meter persegi. Dengan begitu total area yang dioperasikan perseroan mencapai 55.000 meter persegi naik 83,33% dari realisasi tahun lalu sebesar 30.000 meter persegi.
Yushi T. Ismayudha, Chief Administration Officer PT CKB Logistik mengatakan bahwa induk usaha mengincar agar entitas usaha dapat menjadi pemain utama yang menghubungkan kebutuhan logistik Indonesia Timur dengan Surabaya.
"Kami berencana untuk menjadikan gudang di Surabaya untuk menjadi hub logistik. Lokasi ini paling ideal karena dekat dengan dua pelabuhan dan satu bandara," ungkapnya di Surabaya pada Rabu (20/11/2019).
Ferry Arrison, Senior Manager Warehouse PT CKB Logistik pun menambahkan beberapa perusahaan sudah ada dalam pipeline untuk menyewa lahan PLB perseroan.
Menurutnya, di antara calon penyewa rerata bergerak di bidang minyak dan gas, pertambangan, dan produk diapers bayi. Namun, dia belum dapat mengungkapkan biaya sewa yang dikenakan oleh CKB.
Baca Juga
"Kami memberikan diskon bila biasanya minimal kontrak itu berjalan setahun. Untuk lahan baru kami kenakan 3 bulan," ungkapnya.
Ferry menjelaskan untuk lahan anyar seluas 25.000 hektare itu, nantinya seluas 10.000 hektare akan berupa gudang tertutup. Lalu 15.000 hektare sisanya akan berupa ruang terbuka.
Sejauh ini, CKB telah menyelesaikan tiga fase pengembangan PLB di Surabaya, Jawa Timur. Fase pertama merupakan gudang tertutup seluas 5.000 meter persegi.
Fase kedua seluas 15.000 meter persegi dengan fasilitas gudang tertutup 10.000 meter persegi dan ruang terbuka 5.000 meter persegi. Fase ketiga saat ini masih dalam tahap pengembangan.
Sementara itu, fase keempat telah selesai berupa ruang terbuka 10.000 meter persegi. Ferry mengungkapkan perseroan masih berpeluang menambah luas kawasan seiring bertambahnya pendapatan dari sewa tempat.
Namun untuk saat ini yang masih menjadi kendala ialah tingkat kesadaran yang rendah perihal kawasan berikat. "Sebenarnya dengan menggunakan kawasan ini industri jadi lebih dekat dengan bahan pasokan serta efisien karena pembayaran pajak sesuai barang yang dikeluarkan. Tapi itu masih menjadi challenge kami," sebutnya.
Sebagai informasi, ABMM pada laporan keuangan kuartal III/2019 memeroleh pendapatan sebesar US$443,41 juta turun 23,75% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$581,48 juta.
Meski begitu segmen logistik dan sewa kapal mampu mencetak pendapatan sebesar US$72,92 juta naik 14,28% dari realisasi tahun lalu US$63,98 juta. Dengan begitu pada periode sambilan bulan tahun ini, segmen itu berkontribusi 16,44% atas total pendapatan.
Secara terpisah, Direktur CKB Logistics, Ety Puspitasari menyatakan bahwa hub logistik Surabaya ini difokuskan untuk mendukung para pelaku industri yang bergerak di sektor pertambangan dan minyak serta gas yang memiliki wilayah kerja di Jawa Timur dan Indonesia Timur.
Adapun jenis barang yang disimpan dan dikelola di fasilitas Hub Logistik Surabaya terutama alat berat pertambangan, spareparts, ban, besi baja, bahan baku tekstil, bahan baku tembakau dan kemasan.
Menurutnya secara nasional CKB Logistics memiliki tujuh pusat logistik berikat yang tersebar di seluruh Indonesia. Lokasi fasilitas PLB CKB Logistics berada di Jakarta yaitu Cakung dan Marunda, Cilegon, Karawang, Surabaya di Osowilangon dan Margomulyo dan lalu Balikpapan di Somber.
"Ada banyak keuntungan yang dapat diperoleh pemerintah sebagai regulator dengan beroperasinya PLB. Pertama, PLB menarik foreign direct investment untuk membangun manufaktur di Indonesia. Kedua, mengurangi potensi kongesti pelabuhan dan mempercepat dwelling time," sebutnya.
Adapun poin ketiga, membuat alur pengawasan barang impor lebih tertata dengan baik. Keempat, penerimaan bea masuk meningkat. Kelima, menjadikan Indonesia sebagai hub logistik di Asia Pasifik.
"Kami optimistis dengan tingkat efisiensi yang semakin baik, daya saing industri nasional juga akan meningkat. Kami akan terus mengambil inisiatif untuk mengoptimalkan peluang ekonomi dan mendorong terciptanya efisiensi di industri logistik nasional," tutup Ety.
