Bisnis.com, JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) masih menunggu proses pengalihan saham pemerintah di PT Kimia Farma Tbk. dan PT Indofarma Tbk. ke perseroan yang diharapkan selesai bulan ini.
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan pengalihan saham pemerintah di KAEF dan INAF ke perseroan masih dalam proses di Kementerian Keuangan. Dirinya berharap proses tersebut dapat selesai akhir bulan ini, dari proyeksi semula pada pekan kedua November.
"Kami menunggu KMK [Keputusan Menteri Keuangan] nya keluar. Kuncinya di KMK untuk memproses inbreng kepemilikan saham pemerintah di KAEF dan INAF ke Bio Farma," katanya pada Selasa (19/11/2019).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) mengenai holding BUMN farmasi pada 15 Oktober 2019 dan telah diundangkan pada 17 Oktober 2019. Regulasi itu PP Nomor 76 Tahun 2019 tentang Penambahan Penyertaan Modal negara Republik Indonesia ke dalam Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma.
Setelah proses pengalihan saham selesai, holding BUMN farmasi siap tancap gas. Honesti optimistis holding BUMN farmasi berpeluang menggarap sekitar 7,5%-10% dari pasar industri farmasi dalam negeri, dalam 2 tahun mendatang.
Optimisme ini seiring dengan fasilitas produksi dan portofolio produk yang dimiliki holding mulai dari hulu hingga hilir.
Baca Juga
"Dengan keberadaan holding farmasi ini, salah satu tujuan pemerintah yakni untuk menjamin layanan kesehatan yang ada di Indonesia," katanya pada akhir Oktober kemarin.