Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kelapa sawit PT Sinar Mas Agribusiness and Food Tbk. mengantongi kontrak pengadaan biodiesel dengan total kuota 779.392 kiloliter pada 2020.
Investor Relations Sinar Mas Agribusiness and Food Pinta S. Chandra mengungkapkan per Januari 2020 perseroan akan memasok biodiesel sebanyak 779.392 kiloliter. Kuota itu lebih besar 225.111 kiloliter atau naik 40,58% dibandingkan dengan kuota yang diperoleh perseroan pada tahun ini.
“Selama tahun ini, alokasi biodiesel yang diterima perseroan sejumlah 554.281 kiloliter. Pada tahun depan alokasi biodiesel yang kami terima adalah 779.392 kiloliter,” katanya kepada Bisnis, Selasa (19/11/2019).
Menurutnya, alokasi tersebut tidak hanya untuk memasok perusahaan bahan bakar plat merah yaitu PT Pertamina (Persero), tetapi juga untuk perusahaan-perusahaan lainnya.
Menilik dari Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Alam No.199 tahun 2019, anak usaha Sinarmas Group itu tercatat berkewajiban memasok kepada lima perusahaan di Indonesia.
Kelima perusahaan itu, ialah PT Pertamina, PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), PT Exxonmobil Lubricants Indonesia, PT Energi Coal Prima, dan PT Sinaralam Dutaperdana II.
SMAR akan memasok biodiesel ke masing-masing perseroan sebesar 17.921 kiloliter, 239.651 kiloliter, 3.630 kiloliter, 91.976 kiloliter, dan 30.000 kiloliter sehingga total pasokan biodiesel sebesar 379.548 kiloliter.
Sementara itu, anak usaha PT Sinarmas Bio Energy hanya memasok kepada tiga perusahaan saja. Ketiganya adalah PT Pertamina, AKRA dan PT Baria Bulk Terminal. Masing-masing mendapatkan alokasi sebesar 365.664 kiloliter, 17.860 kiloliter, dan 12.600 kiloliter. Total pasokan pada entitas usaha sebesar 396.124 kiloliter.
Adapun, total pasokan perseroan mencapai 779.302 kiloliter atau setara dengan 8,12% dari total kebutuhan biodiesel pada tahun depan. Sebagai informasi, pemerintah menetapkan alokasi kebutuhan biodiesel pada 2020 mencapai 9,59 juta kiloliter.