Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), emiten operator menara telekomunikasi, berbalik ke zona hijau pada sesi II perdagangan hari ini dan ditutup menguat 4,11% pada hari pertama diperdagangkan dengan harga baru setelah stock split.
Dikutip dari Bloomberg, Kamis (14/11/2019), harga saham TBIG menyentuh Rp1.060 per saham atau turun 3,2% pada sesi I perdagangan. Namun, TBIG menguat ke zona hijau dan ditutup di level Rp1.140.
Anak usaha Grup Saratoga itu melakukan stock split dengan rasio 1:5 setelah mengantongi restu dari Bursa Efek Indonesia dan pemegang saham perseroan.
Berdasarkan data dari Bloomberg, TBIG memiliki price to earning ratio sebesar 36,06, earning per share sebesar Rp31,62 dan return selama setahun sebesar 50,15%.
Dikutip dari keterangan resminya, Direktur Keuangan TBIG, Helmy Yusman Santoso mengatakan hari ini merupakan hari pertama perdagangan saham TBIG setelah melakukan stock split dengan rasio 1:5. Helmy berujar stock split berimbas pada perubahan nominal saham dari Rp100 per saham menjadi Rp20 per saham.
Dengan demikian, jumlah saham beredar Perseroan akan berubah dari 4,53 miliar saham atau tepatnya 4.531.399.889 saham menjadi 22,65 miliar saham atau tepatnya yakni 22.656.999.445 saham.
“Perseroan telah menerima persetujuan dari Bursa Efek Indonesia, dan hari pertama perdagangan saham dengan nilai nominal baru Rp 20 per saham pada 14 November 2019,” katanya.