Bisnis.com, JAKARTA - PT Sinergi Inti Plastindo Tbk. memulai transaksi perdana saham setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (14/11/2019).
Pada awal perdagangan di Bursa, harga saham emiten dengan kode ESIP ini naik 69,33 persen ke level Rp 276 dari harga perdana Rp163 per saham.
Eric Budisetio Kurniawan, Direktur Utama Sinergi Inti Plastindo, mengatakan langkah untuk listing di Bursa merupakan bagian strategis perseroan dalam meningkatkan kapasitas produksi dan tata kelola perseroan yang lebih baik.
Selama masa penawaran, saham ESIP mendapatkan minat positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat diserap dengan baik dengan mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 360 kali dari jumlah saham yang ditawarkan porsi polling, jauh melebihi ekspektasi yang diharapkan oleh perseroan.
Sinergi Inti Plastindo merupakan perusahaan yang bergerak di industri barang dari plastik untuk pengemasan, industri barang plastik lainnya.
Dalam penawaran umum perdana saham, perseroan melepas 190 juta saham baru atau sebanyak-banyaknya 29,69 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum.
Perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas dan PT NongHyup Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Sebagai pemanis, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 152 juta waran seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak-banyaknya 33,78% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagi insentif bagi para pemegang saham baru.
Setiap pemegang 5 saham baru berhak memperoleh 4 waran seri I, di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan 2 tahun dengan harga pelaksanaan waran seri I sebesar Rp240 setiap saham.
Dari aksi korporasi ini, perseroan mengantongi dana dari hasil IPO senilai Rp30,97 miliar. Dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk membeli tanah dan bangunan dengan total luas 5.511 meter persegi. Tanah dan bangunan ini akan digunakan sebagai pabrik untuk meningkatkan kapasitas produksi dan volume penjualan perseroan.