Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Global Menguat Jelang Pidato Trump

Bursa Asia berhasil bergerak ke posisi lebih tinggi bersama indeks futures Amerika Serikat (AS) pada perdagangan siang ini, Selasa (12/11/2019), saat investor menantikan perkembangan lebih lanjut mengenai perdagangan dan situasi di Hong Kong.

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Asia berhasil bergerak ke posisi lebih tinggi bersama indeks futures Amerika Serikat (AS) pada perdagangan siang ini, Selasa (12/11/2019). Penguatan terjadi saat investor menantikan perkembangan lebih lanjut mengenai perdagangan dan situasi di Hong Kong.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,4 persen pada pukul 04.25 sore waktu Tokyo (pukul 14.25 WIB) dan indeks Topix Jepang naik 0,3 persen.

Pada saat yang sama, indeks Kospi Korea Selatan menanjak 0,8 persen, indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 0,5 persen, dan indeks Shanghai Composite naik 0,2 persen.

Sementara itu, indeks futures Stoxx 50 Euro dan indeks futures S&P 500 masing-masing naik 0,2 persen dan 0,1 persen.

Indeks Hang Seng mampu bergerak lebih stabil setelah anjlok hampir 3 persen atau penurunan terbesar sejak Juni pada perdagangan Senin (11/11) akibat tertekan memanasnya gejolak sosial politik di Hong Kong.

Bentrokan di Hong Kong, di mana polisi menembak seorang demonstran pada Senin (11/11), telah memperdalam kekhawatiran tentang prospek pusat keuangan Asia ini.

Para pelaku pasar kini menantikan perkembangan terbaru yang dapat mengarah pada kesepakatan perdagangan fase pertama antara AS dan China.

Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan memberikan komentar mengenai perdagangan pada Selasa (12/11) waktu setempat, ketika ia dijadwalkan berpidato dalam agenda The Economic Club of New York.

Harapan kesepakatan perdagangan "fase satu" antara dua negara berekonomi terkuat di dunia itu telah menjadi faktor utama yang mendukung penguatan saham baru-baru ini.

Namun pada Sabtu (9/11), pasar dikejutkan oleh pernyataan Trump bahwa Amerika Serikat hanya akan membuat kesepakatan perdagangan jika itu adalah "kesepakatan yang tepat" untuk Amerika.

Trump juga menyangkal pemberitaan bahwa pemerintah AS mengurangi tarif terhadap barang-barang asal China.

"Pasar gelisah," kata Matt Forester, kepala investasi di Lockwood Advisors BNY Mellon, seperti dilansir dari Bloomberg.

"Kita akan membutuhkan lebih banyak informasi konkret tentang struktur dan waktu segala jenis pengaturan final perdagangan, tetapi sementara itu kita berjalan berdasarkan potongan-potongan informasi,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper