Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham AS menguat pada hari Rabu, dengan S&P 500 ditutup memperbarui rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Rabu (30/10/2019), setelah Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase.
The Fed menurunkan tingkat kebijakan ke kisaran target 1,50-1,75 persen, tetapi menjatuhkan referensi sebelumnya dalam pernyataannya untuk bertindak dengan sesuai guna mempertahankan ekspansi ekonomi. Ini mengisyaratkan the Fed mungkin menunda pemotongan suku bunga lebih lanjut.
"Kami percaya kebijakan moneter ada di tempat yang baik," kata Gubernur The Fed Jerome Powell pada konferensi pers menyusul keputusan tersebut.
"Kami melihat sikap kebijakan saat ini sepertinya akan tetap sesuai selama informasi yang masuk tentang ekonomi masih konsisten dengan pandangan kami,” lanjutnya, seperti dikutip Reuters.
"Satu-satunya kekhawatiran di pasar adalah bahwa the Fed akan membuat beberapa pernyataan penghentian pelonggaran," kata Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments. "Mereka mengatakan mereka tetap terbuka terhadap apa yang ditunjukkan oleh data. Fleksibilitas adalah apa yang ingin dilihat pasar."
Harapan penurunan suku bunga dan optimisme seputar kesepakatan perdagangan telah membantu mengangkat indeks S&P 500 mencatat rekor tertinggi harian selama tiga sesi berturut-turut.
Baca Juga
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 115,54 poin atau 0,43 persen ke 27.186,96, sedangkan indeks S&P 500 naik 9,92 poin atau 0,33 persen ke 3.046,81 dan Nasdaq Composite menguat 27,12 poin atau 0,33 persen ke 8.303,98.
Sub-sektor perbankan yang sensitif terhadap suku bunga memangkas pelemahan setelah pernyataan the Fed, walaupun masih berakhir melemah 0,69 persen. Sementara itu, sektor utilitas menguat 0,86 persen dan energi turun 2,12 persen.
Investor juga berhadapan dengan putaran terbaru pendapatan perusahaan. Saham General Electric Co melonjak 11,47 persen setelah konglomerat industri itu mencatat laba kuartal III/2019 di atas ekspektasi dan menaikkan proyeksi tahun ini.
Yum Brands Inc turun 6,22 persen dan berada di antara penurunan terbesar Wall Street setelah pemilik merek dagang KFC ini mencatat laba kuartalan di bawah ekspektasi.