Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Turun, Investor Tunggu Putusan The Fed

Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) kompak tergelincir ke zona merah dan berakhir terkoreksi pada perdagangan Selasa (29/10/2019), saat investor bergulat dengan perkembangan terbaru hubungan dagang AS-China.
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) kompak tergelincir ke zona merah dan berakhir terkoreksi pada perdagangan Selasa (29/10/2019), saat investor bergulat dengan perkembangan terbaru hubungan dagang AS-China.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup terkoreksi 0,08 persen di level 3.036,88, indeks Nasdaq Composite melemah 0,59 persen ke level 8.276,85, dan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun tipis 0,07 persen di posisi 27.070,68.

Sebelum tergelincir, indeks S&P sempat menyentuh level 3.047,87, rekor level tertinggi secara intraday untuk hari kedua berturut-turut.

Harapan dari kesepakatan perdagangan AS-China berikut ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve dalam pertemuan kebijakan yang akan berakhir pada Rabu (30/10) waktu setempat telah mendorong saham lebih tinggi dalam beberapa sesi terakhir, sekaligus mengerek S&P mencatat rekornya.

Pergerakan indeks kemudian turun setelah seorang pejabat pemerintah AS mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah AS dan China terus mengupayakan perjanjian perdagangan sementara.

Akan tetapi, perjanjian itu kemungkinan tidak akan selesai pada waktunya hingga dapat ditandatangani oleh para pemimpin kedua negara di Chile bulan depan.

"Sungguh mengesankan bahwa kita telah mempertahankan kenaikan (indeks saham), meskipun sedikit turun. Ini adalah hari yang cukup mengesankan mengingat apa yang sedang terjadi, bahwa belum ada tekanan jual yang keras seperti ini,” ujar JJ Kinahan, kepala strategi pasar di TD Ameritrade.

“Hal yang menggembirakan adalah kita memperdagangkan lebih banyak dari apa yang seharusnya diperdagangkan karena laporan keuangan,” tambahnya.

Saham-saham teknologi, yang terkait erat dengan progres perdagangan, turun menyusul kabar tersebut dan kemudian melemah 0,92 persen.

Di sisi lain, saham produsen obat Merck & Co Inc. dan Pfizer Inc. mampu naik setelah melaporkan hasil kuartal ketiga yang optimistis sehingga membantu membatasi besarnya penurunan Dow Jones dan S&P.

Sektor kesehatan, yang telah menjadi sektor berkinerja terburuk kedua di antara 11 sektor utama pada S&P 500 tahun ini, pun naik 1,16 persen karena penguatan saham kedua perusahaan tersebut masing-masing sebesar 3,5 persen dan 2,5 persen.

Namun saham induk Google, Alphabet Inc., turun 2,20 persen dan membebani Nasdaq karena laba kuartalannya meleset dari perkiraan akibat terbebani biaya yang lebih tinggi.

Nama besar lain yang akan merilis laporannya pekan ini di antaranya adalah raksasa teknologi dan internet Apple Inc. dan Facebook Inc., serta raksasa minyak Exxon Mobil Corp. dan Chevron Corp.

Fokus pasar kini beralih pada pertemuan kebijakan moneter The Fed, dimana bank sentral AS ini diantisipasi luas untuk kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada Rabu (30/10) waktu setempat, penurunan ketiga kalinya tahun ini.

Pergerakan Bursa Wall Street 29 Oktober

Indeks

Level

Perubahan (persen)

Dow Jones

27.070,68

-0,07

S&P 50

3.036,88

-0,08

Nasdaq

8.276,85

-0,59

Sumber: Reuters

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper