Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk. membukukan pendapatan bersih sebesar Rp5,24 triliun sepanjang Januari–September 2019.
Emiten berkode saham PWON itu mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang tipis 0,21% dari posisi 9 bulan pertama tahun sebelumnya Rp5,22 triliun.
Segmen pendapatan berulang berkontribusi sebesar Rp2,73 triliun naik 6,50% dari Rp2,56 triliun pada Januari-September 2018.
Adapun peningkatan segmen recurring income tersebut disebabkan oleh pos sewa ruangan, jasa pemeliharaan dan servis apartemen sebesar Rp1,82 triliun. PWON juga mendapatkan tambahan pos perhotelan sebesar Rp360,11 miliar.
Sementara itu, segmen penjualan bersih berkontribusi sebesar Rp2,51 triliun turun 5,80% dari realisasi tahun lalu Rp2,66 triliun.
Penurunan segmen ini disebabkan oleh mengerutnya penjualan tanah dan bangunan PWON yang tercatat hanya Rp320,92 miliar anjlok 65,25% dari posisi tahun lalu Rp921,50 miliar.
Baca Juga
Sektretaris Pakuwon Jati Minarto Basuki mengatakan perseroan akan konsisten untuk tumbuh dengan komposisi pendapatan yang berimbang antara recurring 52% dan 48% penjualan bersih.
“Berdasarkan revenue per segment kontribusi terbesar didapatkan dari condo sales dan retail leasing masing masing 40% , Hotel dan Serviced Apartments 8%, landed houses 6%, office leasing 4% dan office sales 2%,” katanya dalam siaran resmi pada Rabu (30/10/2019).
Minarto optimistis pendapatan berulang akan terus tumbuh secara organik dengan selesainya renovasi Blok M Plaza dan beroperasinya FourPoints hotel di Pakuwon Mall pada kuartal IV/2019 akan menambah penjualan.
Minarto menambahkan PWON sampai dengan September sudah mengeluarkan belanja modal mencapai Rp1,28 triliun untuk membiayai proyek-proyek konstruksi Kota Kasablanka Phase 2, Tunjungan Plaza 6, Pakuwon Mall phase 3,4 dan 5 , East Coast Mansion serta pembelian tanah.
Selain itu, kendati pendapatan tumbuh tipis PWON mampu menumbuhkan laba secara signifikan sebesar 20,84% dari posisi Rp1,78 triliun menjadi Rp2,15 triliun. Penumbuhan ditopang oleh berkurangnya beban keuangan dan keuntungan kurs mata asing. Adapun laba per saham PWON tercatat sebesar Rp44,65 tumbuh 20,77% dari posisi Rp36,97.
Sementara kas dan setara kas akhir periode PWON tercatat sebesar Rp4,51 triliun naik dari posisi tahun lalu Rp4,12 triliun. Total aset PWON mencapai Rp25,65 triliun, dengan aset lancar sebesar Rp9,58 triliun dan aset tidak lancar Rp16,06 triliun.
Total liabilitas PWON tercatat Rp8,29 triliun dan total ekuitas mencapai Rp17,36 triliun.