Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah Separuh Persen di Akhir Sesi I, Ini Saham Penekannya

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sekitar separuh persen pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (25/10/2019).
Seorang karyawan melintas di depan papan elektronik Bursa Efek Indonesia./Reuters-Iqro Rinaldi
Seorang karyawan melintas di depan papan elektronik Bursa Efek Indonesia./Reuters-Iqro Rinaldi

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sekitar separuh persen pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (25/10/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,57 persen atau 36,17 poin ke level 6.303,48 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (24/10), IHSG berhasil mengakhiri pergerakannya di level 6.339,65 dengan kenaikan tajam 1,31 persen atau 81,84 poin, reli penguatan hari perdagangan ke-10 beruntun sejak 11 Oktober.

Sebelum berbalik terkoreksi, indeks sempat memperpanjang penguatannya dengan dibuka naik tipis 0,05 persen atau 2,96 poin di posisi 6.342,61 pada Jumat (25/10) pagi. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.302,16 – 6.348,31.

Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin industri dasar (-1,61 persen) dan properti (-0,66 persen). Adapun sektor pertanian dan barang konsumen masing-masing mampu naik 0,90 persen dan 0,03 persen.

Sebanyak 171 saham menguat, 194 saham melemah, dan 294 saham stagnan dari 659 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang masing-masing turun 6,12 persen dan 1,73 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG pada akhir sesi I.

Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan memprediksikan IHSG akan bergerak cenderung lesu pada perdagangan terakhir pekan ini.

Secara teknikal, indikator stochastic bergerak di wilayah oversold dan volume perdagangan yang cenderung turun. Hal itu, katanya, menjadi penanda pelemahan terbatas terhadap IHSG pada perdagangan Jumat (25/10).

Pada kondisi tersebut, terdapat potensi koreksi atau aksi ambil untung dalam jangka pendek.

“Dengan demikian, IHSG akan bergerak di level support 6.247 hingga 6.293. Lalu di level resisten, IHSG akan berada di kisaran 6.363 hingga 6.387,” paparnya melalui riset harian.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melemah 0,82 persen atau 4,57 poin ke level 553,66 dan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index melorot 1,01 persen atau 7,13 poin ke posisi 702,04 pada akhir sesi I.

Indeks saham lainnya di Asia terpantau bergerak variatif cenderung melemah, di antaranya indeks Hang Seng Hong Kong (-0,44 persen), indeks Kospi Korea Selatan (-0,16 persen), dan indeks Shanghai Composite China (-0,01 persen).

Di Jepang, dua indeks saham utamanya, Nikkei 225 dan Topix masing-masing hanya mampu naik tipis 0,04 persen dan 0,07 persen pada pukul 11.34 WIB.

Dilansir dari Reuters, bursa Asia bergerak turun pada perdagangan siang ini karena investor enggan membuat pertaruhan besar menjelang sejumlah pertemuan kebijakan bank sentral pekan depan.

Pada saat yang sama, pasar terbebani berlanjutnya ketidakpastian tentang Brexit dengan latar belakang pertumbuhan global yang terus-menerus lamban.

Fokus utama bagi investor saat ini adalah pertemuan kebijakan bank sentral Federal Reserve pekan depan. Bank sentral AS tersebut hampir dipastikan akan menurunkan suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini.

“Investor juga akan mencermati serangkaian data yang akan mengikuti keputusan The Fed. Ini benar-benar tentang apa yang akan terjadi pekan depan,” ujar Kay Van-Petersen, ahli strategi makro global di Saxo Bank, Singapura.

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah terpantau menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.049 per dolar AS pada pukul 11.28 WIB.

Nilai tukar rupiah bergerak menuju penguatan mingguan terbesarnya sejak pertengahan September terhadap dolar AS, ditopang oleh meningkatnya sentimen aset berisiko global dan arus masuk ke dalam obligasi negara.

Selain itu, harapan bahwa pemerintah Indonesia akan terus mendorong reformasi juga telah mendukung aset-aset lokal sepanjang pekan ini.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper