Bisnis.com, JAKARTA--PT Ace Hardware Indonesia Tbk. akan menggenjot realisasi pembukaan gerai baru pada sisa tahun ini.
Sepanjang 2019, emiten dengan kode saham ACES tersebut menargetkan pembukaan gerai baru sebanyak 20 toko. Berdasarkan keterbukaan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 24 Oktober mendatang perseroan akan membuka gerai baru ke-14 pada 2019.
Gerai baru tersebut berlokasi di Living Plaza, Jababeka, Bekasi, Jawa Barat dan nantinya memiliki luas 4.650 meter persegi. Dengan pembukaan gerai baru ini, perseroan memiliki tota gerai sebanyak 188 unit.
Saat dihubungi Bisnis, Sekretaris Perusahaan Ace Hardware Indonesia Helen Tanzil mengatakan perseroan tetap pada proyeksi awal mengenai penambahan gerai baru walaupun harus mengejar 6 gerai pada sisa tahun ini, yang berarti tinggal sekitar 2,5 bulan lagi.
"Kami tetap pada proyeksi awal, tidak ada perubahan jumlah gerai yang akan dibuka," ujarnya Selasa (22/10/2019).
Untuk pembukaan gerai baru, ACES menyediakan belanja modal senilai Rp400 miliar sepanjang tahun ini. Helen menyebutkan hingga Juni 2019 sudah sekitar separuh dari capital expenditure yang dianggarkan sudah digunakan.
Baca Juga
Pembukaan gerai baru dapat menjadi salah satu strategi perseroan untuk mengejar target pertumbuhan penjualan sebesar 15% pada 2019.
Pada semester I/2019 ACES membukukan penjualan senilai Rp 3,96 triliun atau meningkat 17,04% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (year on year). Adapun, laba bersih perseroan juga tumbuh sebesar 11,34% menjadi Rp 474,33 miliar.
Terkait dengan kinerja pada kuartal III/2019, Helen hanya menyebutkan jika perseroan masih optimistis kinerja masih inline dengan target.
"Mengenai hasil kinerja kuartal III, kami akam umumkan pada akhir bulan ini," kata Helen.
Sementara itu, Analis Maybank Kim Eng Isnaputra Iskandar merekomendasikan jual untuk saham ACES dengan target harga Rp1.550 per saham dalam jangka waktu 12 bulan ke depan.
Menurutnya, realisasi pendapatan perseroan pada kuartal III/2019 bisa saja tidak begitu menggembirakan karena potensi tekanan margin dengan adanya program Boom Sales.
"Kami tetap merekomendasikan jual dengan target harga Rp1.550 dengan proyeksi harga per laba (price to earnings/PER) pada 2019 sebesar 24 kali. Kami proyeksikan rerata pertumbuhan pendapatan 2018 hingga 2021 sebesar 12%, lebih rendah dibandingkan dengan 2015-2018 yang sebesar 18%," jelasnya.
Adapun, risiko dari rekomendasi tersebut adalah pertumbuhan same store sales growth (SSSG) yang lebih baik dibandingkan dengan perkiraan.
