Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketidakpastian Brexit Tekan Pound Sterling, Dolar AS Naik

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpantau bergerak di zona hijau pada perdagangan pagi ini, Senin (21/10/2019), saat nilai tukar pound sterling tergelincir setelah parlemen Inggris menunda keputusan soal kesepakatan Brexit.
Ilustrasi Dolar AS/Reuters
Ilustrasi Dolar AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpantau bergerak di zona hijau pada perdagangan pagi ini, Senin (21/10/2019), saat nilai tukar pound sterling tergelincir setelah parlemen Inggris menunda keputusan soal kesepakatan Brexit.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, naik 0,062 poin atau 0,06 persen ke level 97,344 pada pukul 08.37 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (18/10), indeks dolar AS ditutup di posisi 97,282 dengan pelemahan 0,325 poin atau 0,33 persen.

Sementara itu, nilai tukar pound sterling terhadap dolar AS pagi ini melemah 0,57 persen ke level US$1.2910 pada pukul 08.47 WIB, setelah mampu menguat 0,72 persen dan ditutup di level 1,2984 pada Jumat (18/10).

Dilansir dari Reuters, anggota parlemen Inggris pada Sabtu (19/10) memilih untuk menahan keputusan tentang kesepakatan Brexit yang dicapai Perdana Menteri Boris Johnson dengan Uni Eropa.

Hal ini menggagalkan rencana Johnson untuk memiliki keputusan tentang kesepakatan tersebut. Nilai tukar pound sebelumnya menguat di tengah optimisme pasar bahwa kekacauan akibat Brexit tanpa kesepakatan (no deal Brexit) akan dapat dihindari.

Agenda keluarnya Inggis dari Uni Eropa (Brexit) telah terombang-ambing dalam sepekan terakhir antara kemungkinan keluar pada 31 Oktober dengan kesepakatan dan penundaan.

Di sisi lain, pemerintah Inggris ngotot untuk meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober meskipun ada surat dari parlemen yang mendesak Johnson mengirimkan permintaan kepada Uni Eropa (UE) untuk perpanjang masa Brexit.

Namun Johnson bersikeras menentang perpanjangan tersebut. Pada Minggu (20/10), Menteri pemerintah Inggris Michael Gove mengatakan Brexit akan terjadi pada 31 Oktober karena pemerintah berusaha untuk mendapatkan RUU Brexit melalui parlemen.

Fokus pasar kemudian akan tertuju ke pemungutan suara pekan ini mengenai kesepakatan Boris Johnson. Menteri Luar Negeri Dominic Raab mengatakan kepada BBC semalam bahwa ia cukup yakin anggota parlemen akan mendukung kesepakatan tersebut pekan ini.

“Peristiwa pada akhir pekan telah mengurangi risiko Brexit secara tidak teratur,” ujar Adam Cole, kepala strategi mata uang di RBC Capital Markets di London.

"Jika ada reaksi negatif spontan dalam pound sterling saat kita kembali dari akhir pekan dengan ketidakpastian yang lebih besar dari perkiraan dan beberapa posisi buy yang tak dilakukan, ini akan segera memudar,” tambahnya.

Posisi indeks dolar AS
TanggalPosisi

21/10/2019

(Pk. 08.37 WIB)

97,344

(+0,06 persen)

18/10/2019

97,282

(-0,33 persen)

17/10/2019

 

97,607

(-0,40 persen)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper