Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Benny Tjokro Mundur Dari Komut MYRX

Investor kawakan Benny Tjokrosaputro mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Hanson Internasional Tbk. (MYRX).
Komisaris Utama PT Hanson International Tbk Benny Tjokrosaputro memberikan penjelasan pada seminar Fundamental Step for Better Future di Jakarta, Rabu (7/3/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Komisaris Utama PT Hanson International Tbk Benny Tjokrosaputro memberikan penjelasan pada seminar Fundamental Step for Better Future di Jakarta, Rabu (7/3/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Investor kawakan Benny Tjokrosaputro mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Hanson Internasional Tbk. (MYRX).

Berdasarkan laman keterbukaan informasi, Benny menyampaikan surat pengunduran dirinya sebagai komisaris utama per 18 Oktober 2019.

“Bersama dengan ini saya Benny Tjokrosaputro bermaksud untuk mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai Komisaris Utama PT Hanson International Tbk. (MYRX),” katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (18/10).

Meskipun begitu, pria yang kerap disapa Bentjok tersebut akan tetap melaksanakan tugas dan tanggung sampai dengan pengunduran dirinya disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) mendatang.

Rencananya RUPSLB akan digelar pada 13 November mendatang. Adapun per tanggal 27 September Benny tercatat sebagai salah satu pemilik saham mayoiritas. Total kepemilikannya mencapai Rp5,24 miliar saham setara dengan 6,05% saham yang beredar.

Selain Benny, ada PT ASABRI yang memiliki 5,40% saham sedangkan publik memiliki 88,45%. Adapun jumlah saham yang beredar di pasaran mencapai 86,70 miliar lembar.

Sebagai informasi, RUPSLB yang akan digelar oleh perseroan mulanya akan meminta persetujuan perihal penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue. Perseroan berencana memberikan HMETD kepada pemegang saham perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 87,82 miliar saham seri C dengan nilai Rp22 per saham.

Dengan begitu, MYRX mendapatkan suntikan dana segar sebesar Rp1,93 triliun. Perseroan berencana menggunakan dana tersebut untuk membiayai belanja modal dan atau keperluan modal kerja perseroan dan entitas anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper