Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Turun ke Rp14.140, Rupiah Melemah di Pasar Spot

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.140 per dolar AS, melemah 14 poin atau 0,1 persen dari posisi Rp14.126 pada Senin (14/10).
Karyawati menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank Panin, di Jakarta, Jumat (5/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Karyawati menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank Panin, di Jakarta, Jumat (5/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.140 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (15/10/2019).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.140 per dolar AS, melemah 14 poin atau 0,1 persen dari posisi Rp14.126 pada Senin (14/10).

Adapun berdasarkan data Bloomberg nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.147 per dolar AS pada pukul 10.24 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka menguat 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.138 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan Senin (14/10) rupiah ditutup melemah 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.140 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.138-Rp14.148 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama terpantau melemah 0,03 poin atau 0,32 persen ke level 98,422 pada pukul 10.18 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka melemah 0,004 poin di posisi 98,4503, setelah pada perdagangan Senin (14/10) ditutup menguat 0,153 poin atau 0,16 persen di posisi 98,454.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran 98,401-98,486.

Dilansir Reuters, dolar AS melemah karena optimisme atas negosiasi perdagangan antara AS-China mulai memudar.

Meskipun pasar pada awalnya pasar menyambut kesepakatan perdagangan "Fase 1" antara AS dan China yang digariskan oleh Presiden Donald Trump pekan lalu, kurangnya detail membuat banyak investor berhati-hati.

"Laporan-laporan media menunjukkan bahwa China menginginkan pertemuan tingkat tinggi akhir bulan ini untuk menyelesaikan perjanjian, yang menunjukkan bahwa tidak semua rincian dijabarkan," kata Alex Stanley, analis suku bunga senior di National Australia Bank, seperti dikutip Reuters.

"Pelaku pasar sadar bahwa 'perjanjian' AS-China sebelumnya tidak terjadi di tengah kesalahpahaman di antara kedua belah pihak," lanjutnya.

Sebuah laporan Bloomberg pada hari Seninmengatakan China ingin lebih banyak pembicaraan segera setelah akhir Oktober untuk menuntaskan rincian kesepakatan fase 1 sebelum Presiden China Xi Jinping setuju untuk menandatanganinya.

 

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
TanggalKurs

15 Oktober

14.140

14 Oktober

14.126

11 Oktober

14.139

10 Oktober

14.157

9 Oktober

14.182

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper