Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp25,7 triliun sepanjang Januari-September 2019.
Corporate Secretary Wijaya Karya Mahendra Vijaya menyebutkan hingga September 2019 perseroan telah meraih nilai kontrak baru sebesar Rp25,7 triliun atau 41,63% dari target senilai Rp61,74 triliun. Nilai itu meningkat Rp5,4 triliun dari posisi akhir Agustus 2019 yang tercatat sebesar Rp20,3 triliun.
Beberapa proyek besar yang dibukukan emiten berkode saham WIKA itu, antara lain proyek pembangunan PLTU Palu senilai Rp2,1 triliun, proyek pembangunan Jakarta International Stadium senilai Rp1,9 triliun yang dibukukan melalui Wijaya Karya Gedung, dan Tol Serpong—Balaraja senilai Rp900 miliar.
“Hingga saat ini perseroan masih yakin akan mencapai target sampai dengan akhir tahun,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (14/10/2019).
Berdasarkan pemberi kerja, sebesar 85,7% kontrak baru yang dibukukan WIKA berasal dari sektor BUMN dan private, 9,8% berasal dari proyek luar negeri, dan 4,5% berasal dari pemerintah. Mahendra menyebutkan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, kontrak baru perseroan tercatat tumbuh sekitar 2%.
Untuk mengejar target perolehan kontrak baru, WIKA membidik sejumlah proyek transportasi massal berbasis rel seperti MRT, LRT dan loopline, beberapa proyek jalan tol, pembangunan gedung, kelistrikan, dan ketahanan energi seperti tank farm.
Baca Juga
“Untuk luar negeri, kami masih membidik proyek bandara di Taiwan dan pembangunan jalan di Malaysia yang secara total masih di atas Rp35 triliun,” sebut Mahendra.