Bisnis.com, JAKARTA - PT Lippo Cikarang Tbk. terus mempertebal raihan prapenjualan lahan industri pada tahun ini.
Direktur Komersial Lippo Cikarang Alexander Yasa mengatakan perseroan menargetkan marketing sales Rp405 miliar.
“Sementara marketing sales lahan industri sampai dengan Juni 2019 sebesar Rp392 miliar,” katanya kepada Bisnis belum lama ini.
Jumlah itu setara dengan 96,79% dari target yang ditetapkan sepanjang 2019. Namun, Alexander enggan menggungkapkan capaian marketing sales emiten berkode saham LPCK itu selama tahun berjalan 2019.
Sebagai informasi, marketing sales lahan industri LPCK tahun ini merupakan yang terbesar dalam 4 tahun terakhir. Pasalnya, anak usaha Lippo Group itu baru pada 2019 merealisasikan penjualan lebih dari Rp100 miliar.
Realisasi marketing sales lahan industri LPCK tercatat hanya Rp29 miliar pada 2015, Rp6 miliar pada 2016, Rp8 miliar pada 2017, dan Rp81 miliar pada 2018.
Baca Juga
Dalam materi paparan publik April 2019, LPCK mengincar marketing sales Rp625 miliar. Kontribusi marketing sales dari segmen lahan industri diharapkan mencapai Rp105 miliar.
Dalam 2 tahun terakhir, kontribusi lahan industri terhadap pendapatan LPCK relatif mini, yakni 2%-4%. Pada 2017 dan 2018, nilainya tercatat sebesar Rp33,01 miliar dan Rp76,75 miliar.
Tiga kawasan industri yang ada di bawah LPCK, yakni Delta Silicon 8, Delta Silicon Industrial Park, dan Japanese SMEs Ccenter.
Hingga semester I/2019, LPCK telah mengantongi Rp12,62 miliar dari penjualan tanah industri. Nilai itu naik tipis dari raihan Rp11,74 miliar pada periode yang sama 2018.
LPCK pun ditaksir memiliki lahan industrial seluas 1.278 hektare sampai 2019. Plus, land bank seluas 3.250 hektare yang siap dikembangkan.