Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham: Sudah Melorot 45 Persen, Bagaimana Prospek LPPF?

Pada akhir perdagangan Kamis (12/9/2019), saham emiten berkode sahaam LPPF itu mendarat di level harga Rp3.060. Dengan demikian, LPPF melorot 45,36% secara year-to-date.
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Sejalan dengan tertekannya kinerja PT Matahari Department Store Tbk., sahamnya terkoreksi tajam sepanjang tahun berjalan 2019. Mampukah saham LPPF bangkit dari keterpurukan?

Pada akhir perdagangan Kamis (12/9/2019), saham emiten berkode sahaam LPPF itu mendarat di level harga Rp3.060. Dengan demikian, LPPF melorot 45,36% secara year-to-date.

Sepanjang tahun berjalan 2019, LPPF sempat menyentuh level harga tertinggi Rp7.250 per saham pada 28 Januari 2019.

Adapun, level harga terendahnya ada di posisi Rp3.000 per saham yang terbentuk pada akhir perdagangan 26 Agustus 2019. Level harga itu juga merupakan yang terendah sejak September 2014.

Dalam 5 tahun terakhir, LPPF bahkan sempat menyentuh level harga tertinggi Rp21.500 per saham pada 15 Juli 2016.

Christine Natasya, analis Mirae Asset Sekuritas, dalam risetnya menyebutkan bahwa capaian kinerja LPPF pada semester I/2019 masih sejalan dengan proyeksi diberikan pihaknya.

Pasalnya, dia mengatakan bahwa laba bersih LPPF pada semester I/2018 mencapai 70% dari perkiraan tahunan yang diproyeksikan, tetapi hanya 65% dari konsensus.

Selain itu, ditengah melemahnya daya beli masyarakat, pada kuartal II/2019, LPPF mencatatkan pertumbuhan rerata penjualan toko yang sama (SSSG) yang kuat di luar Pulau Jawa dengan 2,6%.

“Meski harga komoditas masih melemah, daya beli masyarakat menunjukkan tanda beli yang lebih baik untuk produk LPPF di wilayah tersebut,” tulisnya dalam riset yang dikutip Kamis (12/9/2019).

Sementara itu, dalam perkembangan perseroan juga menjajaki penjualan secara daring. Christine menilai hal tersebut masih memberikan kontribusi yang kecil dibandingkan dengan bisnis konvensional yang dilakukan perseroan.

Perseroan menyebutkan bahwa aplikasi daring yang dimilikinya berada pada peringkat keempat setelah Sorabel, Zilingo, dan Zalora. Perseroan berharap melalui penjualan daring, dapat berkontribusi 8%—10% hingga 3 tahun hingga 5 tahun ke depan.

“Kami masih bertahan dengan proyeksi dan rekomendasi kami pada LPPF, dengan rekomendasi hold dan target harga pada 2019 Rp4.200,” imbuhnya.

Sementara itu, analis Maybank Kim Eng Sekuritas Janni Asman dalam risetnya menyebutkan bahwa hasil pada kuartal II/2019 masih di bawah ekspektasi.

Menurutnya, laba per saham (EPS) pada semester I/2019 hanya 62% dari proyeksi tahun ini. Hasil tersebut masih lebih rendah dari capaian periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai 72% dari target tahunan.

Adapun, Maybank Kim Eng memotong proyeksi EPS tahun ini sebesar 20% dengan melihat pelemahan penjualan dan margin perseroan.

Dia menambahkan bahwa pendapatan kotor kuartal II/2019 hanya tumbuh 3% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018, diikuti SSSG sebesar 1,7%.

Selain itu, margin laba sebelum pajak LPPF tercatat turun 190 bps dibandingkan dengan periode yang pada tahun lalu.

“Sebagian karena diskon harga yang lebih besar untuk memerangi meningkatnya persaingan,” sebutnya.

Dia menilai LPPF masih dibayangi pelemahan pendapatan dibandingkan tahun lalu.

Menurutnya, hal tersebut tercermin pada kinerja perseroan pada musim puncak penjualan yang justru hasilnya malam melemah.

Adapun, Maybank Kim Eng memberikan rekomendasi jual untuk saham LPFF dengan penurunan target harga sebesar 17% menjadi Rp3.200 dari target harga sebelumnya Rp4.400.

Berdasarkan data Bloomberg, dari 27 analis yang memantau LPPF, sebanyak 13 analis merekomendasikan beli, 12 analis hold, dan 1 analis jual. Target harga saham LPPF berdasarkan konsensus analis Bloomberg ada di level Rp4.783 dalam 12 bulan ke depan.

Rekomendasi Saham LPPF
SekuritasRekomendasiTarget Harga (Rp)
RHB Researchbuy5.000
Macquarieneutral5.700
Yuanta Sekuritashold3.570
Credit Suisseneutral3.530
UOB Kay Hianhold4.000
Mirae Asset Sekuritashold4.200
DBS Bankbuy6.600
Maybank Kim Engsell3.200
Ciptadana Sekuritasbuy4.180
PT Sinarmas Sekuritasneutral4.200
Morgan StanleyEqualwt/Attractive3.300
J.P. Morganunderweight3.200
HSBCbuy8.600
Indo Premier Securitieshold5.800

Sumber: Bloomberg, per 12 September 2019

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper