Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai target produksi tembaga PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dan nilai kontrak baru PT PP Presisi Tbk. (PPRE) menjadi topik halaman market dan korporasi edisi harian Bisnis Indonesia, Kamis (26/9/2019).
Berikut perincian topiknya:
Asing Siap Kembali di Pengujung Tahun. Investor asing diprediksi kembali masuk ke pasar saham Indonesia pada kuartal terakhir tahun ini didorong oleh faktor global dan domestik, setelah terpantau melakukan aksi jual bersih sepanjang September 2019.
Komatsu Lesu, UNTR Poles Emas. Sepanjang 8 bulan pertama tahun ini, penjualan alat berat Komatsu PT United Tractors Tbk. melesu. Lini bisnis kontraktor pertambangan dan emas diharapkan menopang kinerja perseroan pada 2019.
Calon Emiten Tetap Pede Masuk Bursa. Tekanan yang terjadi di pasar saham belakangan ini dinilai tak akan mempengaruhi minat calon emiten untuk tetap go public pada tahun ini. I Gede Nyoman Yetna Setya, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia menjelaskan bahwa calon emiten yang telah menyerahkan dokumen ke bursa tentunya juga telah mempertimbangkan segala kondisi yang terjadi di pasar.
MDKA Genjot Produksi Tembaga. PT Merdeka Copper Gold Tbk. optimistis mampu mencapai target produksi tembaga pada tahun ini kendati pencapaian pada paruh pertama masih di bawah 50%. Sekretaris Perusahaan Merdeka Copper Gold Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan bahwa pada tahun ini, perseroan menargetkan produksi tembaga pada kisaran 21.000 ton.
BUMN Mengerem Penerbitan Obligasi. Penerbitan surat utang korporasi pelat merah pada sisa tahun ini diprediksi tak seramai pada semester I/2019. Hal tersebut terlihat dari lebih rendahnya mandat penerbitan obligasi BUMN ketimbang swasta yang diterima PT Pemeringkat Efek Indonesia hingga saat ini.
NZIA Bidik Pendapatan hingga Rp225 Miliar. Emiten properti PT Nusantara Almazia Tbk. (NZIA) menargetkan pendapatan senilai Rp210 miliar—Rp225 miliar pada tahun depan dengan menjual 1.400 sampai dengan 1.500 unit rumah subsidi
TOWR Bakal Melaju ke Rp875? Saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk. sepanjang tahun berjalan masih dalam tren negatif, yakni melemah 7,25%. Lalu, bagaimana prospek pergerakan saham emiten dengan kode TOWR itu ke depan.
PPRE Genggam Rp2,7 Triliun. PT PP Presisi Tbk. membukukan nilai kontrak baru (NKB) senilai Rp2,7 triliun per Agustus 2019. Perseroan tetap optimistis bisa mencapai target Rp5,8 triliun pada akhir tahun.
SMRA Bidik Dana Rp700 Miliar. Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk. membidik dana senilai Rp700 miliar dengan menawarkan obligasi berkupon 9,125% hingga 9,5%.