Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minim Sentimen Positif, IHSG & Rupiah Lanjut Melemah

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (24/9/2019), bersama dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (24/9/2019), bersama dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,41 persen atau 25,43 poin ke level 6.180,77 pada pukul 09.05 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (23/9), IHSG berakhir melemah 0,241 persen atau 25,27 poin di level 6.206,2, pelemahan hari ketiga berturut-turut. Indeks mulai melanjutkan pelemahannya dengan dibuka turun 0,28 persen atau 17,43 poin di posisi 6.188,77.

Delapan dari sembilan sektor terpantau bergerak negatif, dipimpin aneka industri (-0,57 persen) dan tambang (-0,50 persen). Satu-satunya sektor yang bergerak positif adalah pertanian dengan kenaikan tipis 0,01 persen.

Sebanyak 11 saham menguat, 18 saham melemah, dan 626 saham stagnan dari 655 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. yang masing-masing turun 0,75 persen dan 0,94 persen menjadi penekan utama atas pelemahan IHSG.

IHSG diprediksi akan melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini. Analis Muhammad Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.149,02 hingga 6.119,47. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.239,00 hingga 6.282,06.

“Berdasarkan indikator, MACD berada di area negatif. Adapun Stochastic sudah berada di area oversold dan RSI masih berada di area netral,” ujar Nafan.

Di sisi lain, terlihat pola three black crows candlestick pattern yang mengindikasikan masih adanya potensi pelemahan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke level support terdekat.

Sementara itu, menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, IHSG akan bergerak flat di tengah minimnya sentimen positif.

Pada perdagangan Senin (23/9/2019), bursa AS ditutup flat dengan Dow Jones naik tipis 0,06 persen, S&P turun hanya 0,01 persen, dan Nasdaq turun tipis 0,06 persen.

Pelaku pasar khawatir dengan data PMI indeks manufaktur September Perancis yang turun menjadi 50,3  lebih rendah dari 51,1 bulan sebelumnya dan ekspektasi di 51,2. Demikian juga dengan Jerman, PMI indeks manufaktur September  turun ke 41,4 dari 43,5 bulan sebelumnya dan ekspektasi pasar di 44. Data tersebut menunjukkan kegiatan manufaktur yang mengalami kontraksi.

Adapun penurunan di Asia terimbas tensi perang dagang dimana delegasi China membatalkan kunjungan ke wilayah pertanian AS dan aksi demonstrasi Hong Kong yang belum terlihat ujungnya. Aksi demonstrasi juga terjadi di dalam negeri di gedung DPR RI kemarin dan akan berlanjut hari ini memprotes RUU KUHP.

“Dengan minimnya sentimen positif yang menggerakkan pasar, kami perkirakan IHSG masih bergerak flat,” tutur Samuel Sekuritas, dikutip dari riset hariannya.

Seiring dengan pergerakan IHSG, indeks Bisnis-27 melemah 0,4 persen atau 3,98 poin ke level 536,1 pukul 09.05 WIB, setelah berakhir terkoreksi 0,48 persen di posisi 540,08 pada perdagangan Senin (23/9).

Sementara itu, nilai tukar rupiah melemah 0,06 persen atau 8 poin ke level Rp14.093 per dolar AS pukul 08.29 WIB, setelah ditutup terdepresiasi 30 poin atau 0,21 persen di posisi 14.085 pada Senin.

Di belahan lainnya Asia, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing menguat 0,61 persen dan 0,18 persen, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing naik tipis 0,06 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,28 persen pagi ini pukul 09.06 WIB.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper