Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (24/9/2019), bersama dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,41 persen atau 25,43 poin ke level 6.180,77 pada pukul 09.05 WIB dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (23/9), IHSG berakhir melemah 0,241 persen atau 25,27 poin di level 6.206,2, pelemahan hari ketiga berturut-turut. Indeks mulai melanjutkan pelemahannya dengan dibuka turun 0,28 persen atau 17,43 poin di posisi 6.188,77.
Delapan dari sembilan sektor terpantau bergerak negatif, dipimpin aneka industri (-0,57 persen) dan tambang (-0,50 persen). Satu-satunya sektor yang bergerak positif adalah pertanian dengan kenaikan tipis 0,01 persen.
Sebanyak 11 saham menguat, 18 saham melemah, dan 626 saham stagnan dari 655 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. yang masing-masing turun 0,75 persen dan 0,94 persen menjadi penekan utama atas pelemahan IHSG.
Baca Juga
IHSG diprediksi akan melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini. Analis Muhammad Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.149,02 hingga 6.119,47. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.239,00 hingga 6.282,06.
“Berdasarkan indikator, MACD berada di area negatif. Adapun Stochastic sudah berada di area oversold dan RSI masih berada di area netral,” ujar Nafan.
Di sisi lain, terlihat pola three black crows candlestick pattern yang mengindikasikan masih adanya potensi pelemahan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke level support terdekat.
Sementara itu, menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, IHSG akan bergerak flat di tengah minimnya sentimen positif.
Pada perdagangan Senin (23/9/2019), bursa AS ditutup flat dengan Dow Jones naik tipis 0,06 persen, S&P turun hanya 0,01 persen, dan Nasdaq turun tipis 0,06 persen.
Pelaku pasar khawatir dengan data PMI indeks manufaktur September Perancis yang turun menjadi 50,3 lebih rendah dari 51,1 bulan sebelumnya dan ekspektasi di 51,2. Demikian juga dengan Jerman, PMI indeks manufaktur September turun ke 41,4 dari 43,5 bulan sebelumnya dan ekspektasi pasar di 44. Data tersebut menunjukkan kegiatan manufaktur yang mengalami kontraksi.
Adapun penurunan di Asia terimbas tensi perang dagang dimana delegasi China membatalkan kunjungan ke wilayah pertanian AS dan aksi demonstrasi Hong Kong yang belum terlihat ujungnya. Aksi demonstrasi juga terjadi di dalam negeri di gedung DPR RI kemarin dan akan berlanjut hari ini memprotes RUU KUHP.
“Dengan minimnya sentimen positif yang menggerakkan pasar, kami perkirakan IHSG masih bergerak flat,” tutur Samuel Sekuritas, dikutip dari riset hariannya.
Seiring dengan pergerakan IHSG, indeks Bisnis-27 melemah 0,4 persen atau 3,98 poin ke level 536,1 pukul 09.05 WIB, setelah berakhir terkoreksi 0,48 persen di posisi 540,08 pada perdagangan Senin (23/9).
Sementara itu, nilai tukar rupiah melemah 0,06 persen atau 8 poin ke level Rp14.093 per dolar AS pukul 08.29 WIB, setelah ditutup terdepresiasi 30 poin atau 0,21 persen di posisi 14.085 pada Senin.
Di belahan lainnya Asia, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing menguat 0,61 persen dan 0,18 persen, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing naik tipis 0,06 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,28 persen pagi ini pukul 09.06 WIB.