Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.077 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (23/9/2019).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.077 per dolar AS, menguat tipis 8 poin atau 0,05 persen dari posisi Rp14.085 pada Jumat (20/9).
Sebaliknya, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 24 poin atau 0,17 persen ke level Rp14.079 per dolar AS pada pukul 09.49 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat (20/9), rupiah berakhir di level 14.055 per dolar AS dengan apresiasi 0,04 persen atau 5 poin di level Rp14.055 per dolar AS. Rupiah mulai tergelincir dari penguatannya dengan dibuka terdepresiasi 18 poin atau 0,13 persen di level 14.073.
Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.069-Rp14.079 per dolar AS.
Dilansir dari Bloomberg, pelemahan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak yang menggerus daya tarik aset berisiko. Pada saat yang sama, para importir memburu dolar AS menjelang akhir bulan.
Baca Juga
“Rupiah dilemahkan harga minyak yang lebih tinggi, dan karena tumbuhnya ketegangan di Timur Tengah setelah AS mengirimkan lebih banyak pasukan dan persenjataan ke Arab Saudi,” ujar Vishnu Varathan, kepala ekonom dan strategi di Mizuho Bank.
Harga minyak WTI kontrak November 2019 terpantau naik tajam 1 persen ke level US$58,67 per barel pukul 10.25 WIB, sedangkan minyak Brent kontrak November 2019 menanjak 1,01 persen ke level 64,93.
Adapun menurut Khoon Goh, kepala riset Asia di ANZ, kegiatan akhir bulan kemungkinan akan menyebabkan sejumlah permintaan dolar dari para importir yang akan mempertahankan penawaran dolar AS terhadap rupiah.
“Namun kita cenderung terus tetap bergerak dalam kisaran 14.000-14.150,” tambah Goh.
Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau terkoreksi 0,062 poin atau 0,06 persen ke level 98,451 pada pukul 09.52 WIB.
Pergerakan indeks dolar sebelumnya dibuka turun hanya 0,003 poin di level 98,510. Pada perdagangan Jumat (20/9), indeks ditutup menguat 0,25 persen atau 0,241 poin di posisi 98,513.
"Saya pikir masih ada banyak kegelisahan,” tutur Shane Oliver, kepala ekonom di AMP Capital di Sydney, menyebutkan ketegangan di Timur Tengah dan perselisihan perdagangan AS-China sebagai pendorong utama.
“Hal-hal ini memiliki kebiasaan bereskalasi dan kemudian meningkat lagi,” terangnya, dikutip dari Reuters.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah) | |
---|---|
Tanggal | Kurs |
23 September | 14.077 |
20 September | 14.085 |
19 September | 14.099 |
18 September | 14.080 |
17 September | 14.100 |
Sumber: Bank Indonesia