Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks S&P 500 di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir di posisi sedikit lebih tinggi pada perdagangan Rabu (18/9/2019), setelah The Fed menurunkan suku bunga acuannya.
Seperti yang telah diantisipasi, bank sentral AS tersebut memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan (FOMC meeting) yang berakhir Rabu. Namun pada saat yang sama, para pembuat kebijakan juga terdengar memberikan sinyal beragam tentang langkah mereka selanjutnya.
Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup naik hanya 0,03 persen di level 3.006,73, indeks Nasdaq Composite turun 0,11 persen ke level 8.177,39, dan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,13 persen di posisi 27.147,08.
Dengan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi dan kondisi pasar tenaga kerja yang cenderung tampak kuat, The Fed tetap menyebutkan "ketidakpastian" tentang prospek di masa mendatang dan berjanji untuk "bertindak semestinya" demi mempertahankan ekspansi.
Proyeksi baru menunjukkan para pembuat kebijakan akan bertahan dalam kisaran baru suku bunganya sampai 2020. Ini menjadi berita buruk bagi investor yang mengharapkan pemangkasan tambahan guna membantu membendung kejatuhan ekonomi global akibat perang perdagangan AS-China.
Pergerakan saham-saham serentak melemah pascapengumuman The Fed, tetapi kemudian rebound selama konferensi pers yang disampaikan Gubernur The Fed Jerome Powell. Kepada wartawan, Powell mengatakan bahwa The Fed siap menjadi "agresif" jika diperlukan.
Baca Juga
“Dia melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan menyampaikan pandangan bahwa ini adalah penyesuaian pertengahan siklus, tetapi jelas itu berarti The Fed siap untuk bertindak jika perlu melakukan lebih banyak,” terang Mike O'Rourke, chief market strategist di JonesTrading.
“Rebound di akhir sesi sebagian bisa merupakan hasil dari aksi jual pendek yang menutupi posisi mereka setelah penurunan sebelumnya,” imbuh O'Rourke.
Sementara itu, menurut Rick Meckler dari Cherry Lane Investments, pada intinya Powell tidak mengatakan apapun yang negatif.
“Anda berpikir tentang apa yang dia presentasikan, itu status quo. Orang-orang memikirkannya, mereka memikirkan fakta bahwa suku bunga akan lebih rendah, ini biasanya mendukung pergerakan saham,” ujar Meckler.
Ekspektasi suku bunga yang lebih rendah telah mendukung reli Wall Street sepanjang tahun ini. Indeks S&P 500 telah naik hampir 20 persen dan hanya terpaut sekitar 1 persen di bawah rekor tertingginya pada Juli.
Pada akhir sesi perdagangan Rabu (18/9), enam dari 11 sektor utama S&P naik, dipimpin kenaikan sebesar 0,5 persen dalam indeks utilitas S&P dan kenaikan 0,4 persen dalam indeks keuangan.
Adapun indeks bank yang sensitif terhadap suku bunga menanjak 0,7 persen.
Dalam pertemuannya, The Fed juga memperlebar jarak antara bunga yang dibayarkan bank-bank atas kelebihan cadangan dan bagian atas kisaran tingkat kebijakannya. Langkah ini diambil untuk meredakan masalah di pasar uang yang mendorong intervensi pasar oleh The Fed New York pekan ini.
Pergerakan Bursa Wall Street 18 September | ||
---|---|---|
Indeks | Level | Perubahan (persen) |
Dow Jones | 27.147,08 | +0,13 |
S&P 500 | 3.006,73 | +0,03 |
Nasdaq | 8.177,39 | -0,11 |
Sumber: Reuters