Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Berfluktuasi, IHSG Ditutup di Zona Hijau

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,71 persen atau 45,28 poin ke level 6.381,95, setelah dibuka terkoreksi 0,03 persen atau 2,08 poin di level 6.334,59.
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta/Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta/Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (11/9/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,71 persen atau 45,28 poin ke level 6.381,95, setelah dibuka terkoreksi 0,03 persen atau 2,08 poin di level 6.334,59.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.328,69 – 6.381,95.

Adapun pada perdagangan Selasa (10/9), IHSG berakhir menguat 0,17 persen atau 10,46 poin di level 6.336,67, reli kenaikan hari perdagangan kelima beruntun.

Delapan dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat 3,09 persen, disusul sektor properti yang naik 1,57 persen. Di sisi lain, sektor barang konsumsi melemah 0,11 persen.

Sebanyak 227 saham menguat, 180 saham melemah, dan 244 saham stagnan dari 651 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang masing-masing naik 3,75 persen dan 1,43 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.

Di sisi lain, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Semen Indonesia Tbk.(SMGR) yang masing-masing turun 2,15 persen dan 5,25 persen menjadi penekan sekaligus membatasi kenaikan IHSG.

IHSG menguat di saat mayoritas saham lainnya di Asia bergerak menguat hari ini di tengah tanda-tanda bahwa China akan mengurangi dampak perang perdagangan.

Indeks Topix dan Nikkei 225 yang masing-masing menguat 1,65 persen dan 0,96 persen. Adapun indeks Kospi ditutup menguat 0,84 persen.

Sementara itu, indeks Hang Seng menguat 1,62 persen. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 melemah 0,41 persen dan 0,74 persen.

Dilansir Bloomberg, bursa Asia menguat setelah editor surat kabar Global Times Hu Xijin pada akun Twitternya mengatakan China akan menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi dampak perang perdagangan.

China secara terpisah merilis daftar barang yang akan dibebaskan dari tarif import, namun tidak termasuk kedelai dan babi, seperti yang diperkirakan sejumlah analis.

Di sisi lain, bursa China melemah setelah penasihat senior Gedung Putih menurunkan harapan untuk putaran perundingan perdagangan AS-China, mendesak investor, bisnis, dan masyarakat untuk bersabar terhadap penyelesaian sengketa perdagangan.

"Pada akhirnya, apakah investor asing akan berinvestasi lebih banyak di China atau tidak tergantung pada prospek fundamental saat ini dan masa depan dari ekonomi yang mendasarinya, tren pendapatan perusahaan, daya tarik imbal hasil dan spread hasil, serta penguatan atau pelemahan (yuan)," kata Khiem Do, kepala investasi Greater China, seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.060 per dolar AS setelah bergerak pada kisaran Rp14.048-14.067 per dolar AS.

Saham-saham pendorong IHSG:
KodePerubahan (persen)

ASII

+3,75

BBRI

+1,43

BBCA

+0,74

CPIN

+5,91

Saham-saham penekan IHSG:
KodePerubahan (persen)

UNVR

-2,15

SMGR

-5,25

INTP

-4,57

TLKM

-0,47

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper