Bisnis.com, JAKARTA - Investor asing disebut bakal tetap menaruh minat yang tinggi terhadap surat utang negara (SUN) pada lelang besok, Selasa (30/7/2019) kendati kupon yang ditawarkan bakal lebih kecil dari lelang sebelumnya.
Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Ariawan mengatakan setelah penurunan suku bunga acuan ditempuh Bank Indonesia dengan bobot 25 basis poin yakni menjadi 5,75%, animo investor terhadap lelang SUN tak akan menurun.
Terlebih, dia menuturkan investor asing berharap keuntungan dari transaksi instrumen surat utang itu. Menurutnya, kupon tak akan berpengaruh banyak terhadap redupnya minat investor asing. Kesempatan lelang kali ini merupakan lelang kelima dari 13 lelang yang bakal digelar Pemerintah sepanjang kuartal III/2019. Pemerintah telah menargetkan agar bisa meraup Rp185 triliun melalui 13 kali lelang SUN
dan sukuk negara.
“Bagi investor asing, mereka enggak memperhatikan kupon. Mereka memperhatikan capital gain dan durasi (tenor) lebih panjang,” ujarnya.
Dia menilai animo investor terhadap lelang besok bakal tetap tinggi karena Pemerintah bakal menawarkan seri terbaru yang diproyeksi bakal menjadi seri acuan baru untuk tenor 5 tahun dan 10 tahun yakni FR0081 dan FR0082.
Pada kesempatan lelang di akhir Juli ini, terdapat dua seri perbendaharaan negara (SPN) terdapat dua seri dengan satu seri baru yakni SPN03191031 dan SPN12200410 yang ditawarkan kembali.
Baca Juga
Adapun, seri SPN03191017 jatuh tempo pada 31 Oktober 2019 dan seri SPN12200410 jatuh tempo pada 10 April 2020. Keduanya memiliki tingkat kupon diskonto dengan alokasi pembelian nonkompetitif maksimal 50% dari yang dimenangkan.
Kemudian, untuk seri obligasi negara, terdapat dua seri baru yakni FR0081 dan FR0082. Adapun, kedua seri ini memiliki sistem pembayaran kupon semi-annually yakni pembayaran kuponnya dilakukan setiap tanggal 15 Juni dan 15 Desember. Dari sisi kuponnya, dua seri ini menawarkan kupon tetap yang akan diumumkan pada waktu lelang.
Sisanya, merupakan seri yang ditawarkan kembali yaitu FR0080, FR0079 dan FR0076. Untuk seri FR0080 berkupon 7,5% yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035; FR0079 berkupon 8,375% yang jatuh tempo pada 15 April 2039 dan FR0076 memiliki kupon 7,375% yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048.
“Seharusnya demand-nya akan cukup besar karena da seri baru yang memungkinan bisa jadi seri acuan 5 tahun dan 10 tahun,” katanya.
Sebagai gambaran, pada lelang sebelumnya, Pemerintah mendapatkan penawaran masuk sebesar Rp53,14 triliun. Adapun, tawaran tertinggi berasal dari seri FR0078dengan tawaran masuk sebesar Rp17,06 triliun.
Seri FR0078 merupakan seri SUN dengan tenor 10 tahun yang memiliki kupon 8,25% dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 7,07% dan yield tertinggi yang dimenangkan yakni 7,09%.