Bisnis.com, JAKARTA — Distributor bahan bakar PT AKR Corporindo Tbk. membukukan penurunan laba bersih 65,14 persen secara tahunan pada semester I/2019 menjadi Rp390,76 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2019, yang dipublikasikan Jumat (26/7/2019), AKR Corporindo melaporkan pendapatan Rp9,71 triliun per akhir Juni 2019. Realisasi itu turun 13,38 persen dari Rp11,21 triliun periode yang sama tahun lalu.
Beban pokok pendapatan perseroan tercatat turun 14,57 persen secara tahunan. Jumlah yang dikeluarkan emiten berkode saham AKRA itu senilai Rp8,87 triliun pada semester I/2019 atau lebih rendah dari Rp10,39 triliun pada semester I/2018.
Dari situ, laba bruto yang dibukukan perseroan senilai Rp837,42 miliar pada semester I/2019. Nilai itu naik 1,72 persen dari Rp823,24 miliar pada semester I/2018.
Di sisi lain, AKRA melaporkan pendapatan usaha lainnya turun 34,26 persen secara tahunan menjadi Rp6,83 miliar. Selain itu, laba atas penjualan aset tetap bersih turun tajam dari Rp16,97 miliar pada semester I/2018 menjadi Rp1,38 miliar pada semester I/2019.
Dengan demikian, perseroan membukukan laba bersih Rp390,76 miliar pada semester I/2019. Pencapaian itu turun dari Rp1,12 triliun periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Dalam siaran persnya, Jumat (26/7/2019), Manajemen AKRA menjelaskan bahwa pendapatan yang lebih rendah pada semester I/2019 disebabkan menurunnya pendapatan bisnis perdagangan dan distribusi. Namun, margin laba bruto yang dibukukan naik dari 7,3 persen pada semester I/2018 menjadi 8,6 persen pada semester I/2019.
“Kinerja bisnis kami di semester I/2019 menunjukkan ketahanan, dengan peningkatan margin yang didorong oleh segmen perdagangan dan distribusi,” ujar Direktur Utama AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo.
Dia menyebut lingkungan operasi bisnis bahan bakar minyak dan produk bahan kimia dasar terus menunjukkan perkembangan. Hal itu tercermin dari pertumbuhan di pelanggan pertambangan, industri, dan komersial.
“BP-AKR telah memperluas operasi pompa bensin berlogo BP ke Surabaya selama semester I/2019 setelah membuka stasiun pertama di area Jabodetabek tahun lalu. Perluasan Jakarta Tank Terminal (JTT) juga dijadwalkan selesai pada semester II/2019,” imbuhnya.
PAda perdaganga hari ini, saham AKRA ditutup pada harga Rp4.000 per lembar saham, turun 2,2 persen dibandingkan dengan harga pembukaan.