Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga batu bara cenderung variatif pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (23/7/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Agustus 2019 ditutup turun tipis 0,07 persen atau 0,05 poin ke level US$74,45 per metrik ton dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Adapun pada perdagangan Senin (22/7/2019), harga batu bara kontrak Agustus ditutup melemah 0,59 persen atau 0,45 poin ke level US$75,50 per metrik ton.
Di sisi lain, harga batu bara untuk kontrak teraktif Oktober 2019 bursa ICE Rotterdam ditutup menguat 1,17 persen atau 0,75 poin ke level US$64,65 per metrik ton pada perdagangan Selasa.
Sementara itu, harga minyak mentah menguat pada perdagangan Selasa, didorong rencana pertemuan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Kenaikannya bahkan bertambah setelah American Petroleum Institute (API) dikabarkan melaporkan penurunan persediaan minyak mentah AS sebesar 10,96 juta barel pekan lalu, lebih besar dari estimasi para analis dalam survei Bloomberg.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak September 2019 ditutup menguat 55 sen atau 1 persen di level US$56,77 per barel di New York Mercantile Exchange pada Selasa dan lanjut naik ke posisi 57,03 pasca laporan API.
Adapun harga minyak mentah Brent untuk pengiriman September 2019 berakhir menguat 57 sen di level US$63,83 per barel di ICE Futures Europe Exchange, sebelum kemudian menyentuh level 64,13.
Harga minyak mengikuti penguatan pasar modal setelah sejumlah pejabat senior AS dikabarkan akan melakukan lawatan ke China pada Senin pekan depan untuk mengadakan negosiasi perdagangan tingkat tinggi secara langsung.
Kedua belah pihak memutuskan untuk kembali menyambung perundingan perdagangan mereka sejak perundingan berakhir buntu pada bulan Mei.
Dengan kenaikan ini, harga minyak pun reli selama tiga hari berturut-turut dan berpotensi melanjutkan penguatannya pasca laporan API.
“Sebagian angka permintaan lemah yang kita lihat dalam beberapa bulan terakhir sudah pasti merupakan dampak dari perang dagang,” ujar Leo Mariani, analis KeyBanc Capital Markets Inc.
“Tak banyak pergerakan kemudian sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang bagaimana itu [perang dagang] akan berakhir,” tambahnya.
Pergerakan harga batu bara kontrak Agustus 2019 di bursa Newcastle | |
---|---|
Tanggal | US$/MT |
23 Juli | 75,45 (-0,07 persen) |
22 Juli | 75,50 (-0,59 persen) |
19 Juli | 75,95 (+1,27 persen) |
Sumber: Bloomberg