Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah akan menggelar lelang surat berharga negara syariah pada Selasa (23/7/2019) yang terdiri atas 1 seri surat perbendaharaan negara-syariah (SPN-S) dan 5 seri sukuk berbasis proyek (project based sukuk/PBS) dengan target dana Rp8 triliun.
Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kamis (18/7/2019), keenam seri yang akan dilelang menawarkan imbalan beragam mulai dari diskonto hingga 8,625%.
Perinciannya, Pemerintah melelang seri SPN-S10012020 dengan imbalan diskonto dan jatuh tempo pada 10 Januari 2020. Untuk seri ini, alokasi pembelian non-kompetitif sebesar 50% dari jumlah yang dimenangkan.
Lima seri lainnya merupakan seri PBS yakni pertama, PBS014 yang menawarkan imbalan 6,5% dan jatuh tempo pada 15 Mei 2021.
Kedua, seri PBS019 yang menawarkan imbalan 8,25% dan jatuh tempo pada 15 September 2023.
Ketiga, seri PBS021 yang menawarkan imbalan 8,5% dan jatuh tempo pada 15 April 2026.
Baca Juga
Keempat, seri PBS022 yang menawarkan imbalan 8,625% dan jatuh tempo pada 15 April 2034.
Kelima, seri PBS015 dengan imbalan 8% dan jatuh tempo pada 15 Juli 2047.
Kelima seri PBS ini memiliki alokasi pembelian non-kompetitif sebesar 30% dari jumlah yang dimenangkan.
Seluruh pihak dapat menyampaikan penawaran pembelian dala lelang namun melalui peserta lelang. Adapun, peserta lelang yang dimaksud yakni Citibank, Deustche Bank AG, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Central Asia, PT Bank Danamon Indonesia dan PT Bank Maybank Indonesia.
Peserta lelang lainnya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank OCBC NISP Tbk., PT Bank Panin Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Terakhir, PT Bank Permata Tbk., PT Bank CIMB Niaga Tbk., PT Bank BRI Syariah, Standard Chartered Bank dan PT Bank Syariah Mandiri. Kemudian, perusahaan sekuritas PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.