Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (17/7/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,23 persen atau 14,64 poin ke level 6.387,24 pada pukul 09.08 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (16/7), IHSG berakhir terkoreksi 0,25 persen atau 16,35 poin di level 6.401,88. Pelemahan indeks mulai berlanjut pagi ini dengan dibuka turun 0,10 persen atau 6,42 poin di level 6.395,46.
Enam dari sembilan sektor bergerak negatif, dipimpin sektor aneka industri (-1,19 persen) dan finansial (-0,45 persen). Tiga sektor lainnya bergerak di zona hijau, dipimpin barang konsumsi yang naik 0,18 persen.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 lanjut melemah 0,37 persen atau 2,07 poin ke level 564,07 pukul 09.09 WIB, setelah ditutup terkoreksi 0,31 persen atau 1,74 poin di posisi 566,14 pada Selasa (16/7).
Indeks saham lainnya di Asia mayoritas juga cenderung bergerak negatif pagi ini, dengan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing turun 0,14 persen dan 0,45 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan bahkan melorot 1 persen, sedangkan indeks Shanghai Composite China turun tipis 0,07 persen dan indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,37 persen pukul 09.09 WIB.
Melalui riset yang dikutip dari laman resminya, tim analis Samuel Sekuritas Indonesia memaparkan pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup di zona merah pada perdagangan Selasa (16/7/2019).
Pelemahan terjadi setelah Presiden AS Donald Trump kembali membuat ketegangan berkaitan hubungan dagangnya dengan China. Trump mengatakan AS dan China masih memerlukan waktu yang panjang sebelum dapat mencapai kesepakatan dagang.
Selain itu, Trump mengatakan AS masih dapat mengenakan tarif impor tambahan pada barang-barang China senilai US$325 miliar. Hal ini pun direspons negatif oleh para pelaku pasar.
Di sisi lain, Gubernur bank sentral AS Federal Reserve Jerome Powell masih mengambil sikap untuk berhati-hati dalam memutuskan kebijakan moneter, terutama suku bunga.
Hal ini membuat sedikit kekhawatiran terhadap keputusan apakah The Fed akan memangkas suku bunganya dalam pertemuan kebijakan akhir Juli ini. Sementara itu, data penjualan ritel AS Juli naik 0,4 persen MoM di atas konsensus untuk kenaikan 0,2 persen.
Namun, Industrial Production Index sebagai proxy dari pertumbuhan PDB tidak tumbuh m-o-m, atau di bawah ekspektasi pasar yang memprediksi tumbuh 0.1 persen m-o-m.
“Kami memprediksi IHSG akan terkoreksi mengikuti pergerakan bursa saham global di tengah penantian hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia besok (18 Juli 2019),” paparnya.
RDG BI, yang akan menentukan suku bunga acuan BI 7DRR rate, diperkirakan akan memutuskan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen.