Bisnis.com, JAKARTA— PT Elnusa Tbk. melakukan ekspansi ke bisnis berbasis aset dengan melakukan pembelian depot liquified petroleum gas di Sulawesi Utara pada 2019.
Head of Corporate Communications Elnusa Wahyu Irfan mengungkapkan pembelian dan revitalisasi depot liquified petroleum gas (LPG) di Sulawesi Utara merupakan realisasi penjajakan bisnis baru. Langkah itu merupakan bagian strategi pengembangan segmen bisnis distribusi dan logistik energi.
Wahyu menuturkan sebelumnya emiten berkode saham ELSA itu lebih banyak menggenjot kinerja dengan jasa distribusi dan logistik energi. Layanan yang diberikan antara lain transportasi bahan bakar minyak [bbm] dan pengelolaan depot.
“Sekarang kami tidak hanya melakukan jasa pengelolaan depot melainkan membeli, merevitalisasi, serta mengelola depot LPG sendiri di Sulawesi Utara,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (11/7).
Dia tidak menyebut secara detail berapa dana yang digunakan untuk melakukan pembelian depot LPG di Sulawesi Utara. Akan tetapi, pihaknya menggambarkan dana yang dikeluarkan lebih dari separuh realisasi belanja modal sampai dengan Mei 2019.
Pada Januari 2019—Mei 2019, entitas anak PT Pertamina (Persero) itu mengucurkan belanja modal Rp400 miliar. Selain pembelian depot, perseroan juga berinvestasi dengan investasi peralatan kerja di jasa hulu migas.
Baca Juga
Dengan realisasi itu, ELSA telah merealisasikan 40% target belanja modal tahun ini. Total dana yang dialokasikan senilai Rp1 triliun.
Wahyu mengungkapkan perseroan masih mengincar tambahan depot baik bbm maupun LPG. Menurutnya, saat ini masih dalam proses penjajakan.
Dia mengatakan kontribusi pendapatan dari investasi depot akan mulai dirasakan pada akhir 2019. Pasalnya, masih ada proses revitalisasi yang harus dilakukan.
“Pada 2020, kami berharap investasi ini berbuah manis,” jelasnya.
Di sisi lain, Wahyu membeberkan segmen jasa hulu migas menunjukkan perbaikan kinerja. Hal itu sejalan kontribusi pendapatan pada Mei 2019 sudah lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi bisnis jasa survei seismik per Mei 2019, ELSA telah mendapatkan 6 pekerjaan. Salah satunya Survei Seismik Marine 2D di Vietnam dengan Elsa Regent.
“Untuk tahun ini kami yakin bahwa pertumbuhan ELSA semakin baik,” paparnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Elnusa Elizar Parlindungan Hasibuan mengatakan perseroan memiliki sejumlah rencana bisnis pada 2019. Menurutnya, ELSA memiliki rencana di sisi upstream, midstream, serta downstream.
Elizar mengatakan perseroan akan memperkuat lini bisnis upstream. Hal itu sejalan dengan meningkatknya kegiatan di bidang minyak dan gas (migas).
Pada 2019, dia menyebut perseroan mengalokasikan belanja modal Rp1 triliun. Nilai itu naik 66,66% dari Rp600 miliar pada 2018.
Dari alokasi belanja modal tahun ini, lanjutnya, kurang lebih sekitar 50% akan dialokasikan untuk lini upstream. Salah satu rencana perseroan yakni pengembangan teknologi baru.
“Tentunya jasa [migas] akan meningkat, jadi banyak investasi yang akan dilakukan tahun ini,” jelasnya.