Bisnis.com, JAKARTA - Pada semester I/2019, emiten furnitur PT Gema Grahasarana Tbk. berhasil mengantongi 50% dari target kontrak yang dipasang sebesar Rp1,2 triliun sepanjang tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Gema Grahasarana Ferlina Sutandi mengatakan, perseroan telah mengantongi kontrak senilai Rp600 miliar hingga semester I/2019. Kontrak itu berasal dari sektor properti, terutama perkantoran dan apartemen.
Lebih lanjut, perseroan melalui entitas anaknya PT Vivere Multi Kreasi, mengambilalih merek dagang Casaka pada 8 Juli 2019. Nilai investasi untuk pembelian merek dagang tersebut sebesar Rp1 miliar.
Produk Casaka meliputi mebel kayu dan berbagai dekorasi rumah, yang seluruhnya terbuat dari kayu solid berkualitas tinggi. Tujuan dari transaksi tersebut untuk menambah ragam produk guna memenuhi permintaan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri.
Ferlina menjelaskan, produk Casaka bakal dikembangkan untuk penjualan lokal maupun ekspor. Untuk penjualan ekspor, emiten dengan kode saham GEMA ini, sedang menjajaki kerja sama dengan beberapa negara salah satunya negara di Asia.
Menurutnya, penjualan Casaka bakal tercermin pada kinerja semester II/2019, meski nilainya belum signifikan. Sebab, perseroan masih dalam proses peralihan dan pembenahan produksi.
Baca Juga
"Casaka adalah produk furnitur yang dibuat dari high quality solid wood. Casaka saat ini masih banyak di lokal, tetapi kami sedang menjajaki beberapa negara," katanya pada Selasa (9/7/2019).
Transaksi pengambilalihan merek dagang Casaka diyakini bakal memberikan nilai tambah strategis terhadap GEMA. Transaksi ini juga akan memperkuat posisi perseroan sebagai perusahaan interior dan furnitur.
"Transaksi ini akan memberikan manfaat untuk mengembangkan usaha serta menetapkan visi perseroan untuk menjadi pilihan pertama untuk lifestyle, interior dan exterior furnishing, melalui penyediaan produk dan jasa bermutu di Indonesia," imbuhnya.
Pada kuartal I/2019, perseroan mencatat pendapatan bersih sebesar Rp282,51 miliar, turun 0,64% dari kuartal I/2018 sebesar Rp284,33 miliar. Sekitar 88,88% dari pendapatan bersih berasal dari segmen interior, furnitur, dan listrik.
Sedangkan, segmen laminasi menyumbang 9,34% terhadap pendapatan, serta segmen perlengkapan dan parcel menyumbang 1,78%. Adapun, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp11,84 miliar, naik 20,69% secara tahunan.
Pada penutupan perdagangan Selasa (9/7/2019), saham GEMA parkir di level Rp332, melemah 0,06%. Saat ini saham GEMA diperdagangan dengan harga per laba (price earnings ratio/PER) 11,07 kali.