Bisnis.com, JAKARTA - Produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpora Tbk. optimistis pendapatan lebih baik pada kuartal II/2019, seiring dengan tingkat pengembalian yang turun.
Dikutip dari riset PT Indo Premier Sekuritas yang dirilis pada 5 Juli 2019, manajemen optimistis terhadap pendapatan yang kuat pada kuartal II/2019. Optimisme ini seiring dengan penjualan tumbuh sekitar 20% pada kuartal II/2019.
Proyeksi pertumbuhan penjualan itu mematahkan pola musiman di kuartal II lebih rendah, yang rata-rata 5 tahun tumbuh 12,4%. Kinerja kuartal II/2019 diwarnai retur penjualan yang diperkirakan sekitar 12%, dari proyeksi 12,5% dibandingkan dengan kuartal I/2019 sebesar 13,5% dan kuartal II/2018 sebesar 20,1%.
Optimisme kinerja penjualan pada kuartal II/2019 didorong dengan dimulainya pabrik di Balikpapan pada Juni 2019. ROTI saat ini menjalankan 14 pabrik dengan kapasitas produksi yang lebih tinggi, 5 juta pcs per hari, atau naik 12%.
Penggerak pertumbuhan penjualan lainnya berasal dari entitas anak di bidang usaha perdagangan, PT Indosari Niaga Nusantara, untuk menambah jaringan distribusi. Pada semester I/2019 terdapat 60.000 titik penjualan, dibandingkan dengan kuartal I/2019 sebanyak 55.000 titik penjualan.
Perseroan juga berhasil mengunci harga gandum lebih rendah. Sehingga, perseroan optimsitis dapat membukukan laba bersih Rp230 miliar sepanjang 2019, dengan margin laba bersih 7%-8%.
Baca Juga
Pada kuartal I/2019, ROTI membukan penjualan bersih sebesar Rp791,73 miliar dan laba bersih Rp64,85 miliar, masing-masing tumbuh 20,13% dan 123,24% secara tahunan.