Bisnis.com, JAKARTA— PT Bayan Resources Tbk. telah menandatangani perubahan perjanjian pemberian fasilitas perbankan dengan PT Bank Permata Tbk. dengan tambahan fasilitas revolving loan US$50 juta.
Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/7/2019), Bayan Resources menyebut telah meneken perubahan terhadap perjanjian pemberian fasilitas perbankan dengan Bank Permata sebagai pemberi fasilitas. Emiten berkode saham BYAN itu mendapatkan tambahan fasilitas revolving loan senilai US$50 juta.
Fasilitas itu memiliki jangka waktu hingga 2 Januari 2020. Rencananya, pinjaman akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja dan peningkatan fasilitas Forex Line dari US$3 juta menjadi US$7,5 juta dalam rentang 2 bulan.
Sebelumnya, BYAN melaporkan telah menerima fasilitas revolving loan US$130 juta yang dapat digunkan auntuk fasilitas bank dan fasilitas transaksi valuta asing atau forex line senilai US$3 juta. Keduanya memiliki jangka waktu hingga 20 Desember 2020.
“Kegiatan operasional perseroan dan anak usaha perseroan akan menjadi lebih lancar dengan adanya tambahan dana untuk modal kerja,” kata manajemen dalam laporan yang ditandatangangi oleh Direktur Utama Bayan Resources Dato’ DR. Low Tuck Kwong dan Direktur Bayan Resources Jenny Quantero.
Pada 2019, BYAN menganggarkan belanja modal US$100 juta hingga US$130 juta. Produsen batu bara itu akan menggunakan sumber dana yang berasal dari internal.
Baca Juga
Perseroan telah merealisasikan belanja modal US$11,1 juta sampai dengan kuartal I/2019. Jumlah itu masih lebih rendah dari anggaran perseroan US$48,3 juta sepanjang Januari 2019—Maret 2019.
Sampai dengan kuartal I/2019, volume produksi batu bara perseroan mencapai 7,5 juta MT. Realisasi itu lebih rendah dari proyeksi 9,1 juta MT. Dari situ, volume penjualan tercatat sebanyak 7,3 juta MT. Posisi tersebut juga lebih rendah dari anggaran 10 juta MT.