Bisnis.com, JAKARTA -- Hotel Sahid International Tbk. (SHID) mengincar pertumbuhan pendapatan sebesar 20% pada 2019.
Direktur Independen Sahid International Dyah Tri Anjayani mengungkapkan bahwa pertumbuhan pendapatan pada tahun lalu mencapai 12% atau menjadi Rp189,81 miliar. Pada tahun ini, perseroan mengincar Rp227 miliar.
"Untuk menaikkan pendapatan, kami akan terus merenovasi dan meremajakan kamar," ungkapnya di Jakarta, Jumat (28/6/2019).
Dia mengungkapkan bahwa perseroan akan konsistens menjaga tingkat hunian hotel, mendiversifikasi segmen-segmen pasar dengan menyeimbangkan MICE/ bisnis pemerintah dengan korporat, FIT, online travel agent dan membuat berbagai program penawaran yang menarik untuk bisnis akhir pekan serta memaksimalkan paket meetings, incentives, conventions & exhibitions (MICE).
Dyah menambahkan, SHID juga akan mengoptimalkan penggunaan e-commerce, hotel website, digital marketing, dan sosial media untuk meningkatkan peluang dari pangsa pasar online booking termasuk memperkuat aset digital.
Secara bertahap, SHID akan berpindah dari proses-proses bisnis manual ke proses-proses otomatis dengan teknologi hotel yang mutakhir dimana hal ini akan berdampak pada penghematan biaya. Dia mengungkapkan, SHID akan memonitor dan memantau operasional agar lebih efisien.
Baca Juga
Pada kuartal I/2019, nilai aset SHID mencapai Rp1,49 triliun terdiri dari aset lancar dan tak lancar senilai Rp296,62 miliar dan Rp1,19 triliun. Pendapatan usaha SHID pada kuartal I/2019 senilai Rp33,92 miliar dan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp3,97 miliar.