Bisnis.com, JAKARTA – Terkait dengan akuisisi 51,94 persen saham PT Dwi Guna Laksana Tbk., Hawthorne-Capital Investment Pte Ltd mengumumkan untuk melakukan mandatory tender offer (MTO).
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan perseroan, tender offer ini akan dilakukan dengan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Sebagai akibat dilakukannya pengambilalihan saham Perseroan secara langsung oleh HCI, maka berdasarkan POJK 09/2018, Hawthorn-Capital Investment wajib melakukan penawaran tender wajib atas sisa saham yang tidak dimiliki baik langsung maupun tidak langsung,” tulis manajemen.
Penawaran tender wajib dilakukan oleh Hawthorn-Capital Investment Pte Ltd atas 4,15 miliar saham atau 48,06 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Dwi Guna Laksana Tbk. (DWGL)
Adapun pelaksanaan tender offer tersebut adalah dengan nilai nominal seharga Rp100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp99,05 per saham, sehingga nilai total tender offer tersebut maksimal Rp411,22 miliar.
Sementara itu, PT Dian Ciptamas Agung selaku salah satu pemegang saham utama perseroan telah menyatakan bahwa dalam pelaksanaan tender offer yang dilakukan oleh Hawthorn, tidak akan menjual porsi saham yang dimiliki yaitu sebanyak 787,08 juta saham atau 9,11 persen.
Baca Juga
Masa tender offer berlaku selama 30 hari yang dimulai 21 Mei 2019 dan akan berakhir pada pada 20 Juni 2019 untuk pemegang saham yang menerima penawaran tender offer.
Hawthorn adalah perusahaan investasi yang berbasis di Singapura, didirikan 2017. Hawthorn terdaftar dalam Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA) pada 30 Mei 2018 dan beralamat resmi di Hong Leong Building, Singapura.
