Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2019, Emiten Kabel Panen Laba

Laba mayoritas emiten kabel tumbuh pesat sepanjang kuartal I/2019 didorong nilai tukar rupiah yang stabil.
Ilustrasi kabel serat optik/Reuters-Mike Segar
Ilustrasi kabel serat optik/Reuters-Mike Segar

Bisnis.com, JAKARTA - Laba mayoritas emiten kabel tumbuh pesat sepanjang kuartal I/2019 didorong nilai tukar rupiah yang stabil.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, 5 dari 6 emiten kabel telah melaporkan laporan keuangan kuartal I/2019. Mayoritas emiten kabel membukukan penjualan tumbuh dua digit. 

Sejalan dengan pertumbuhan penjualan, 4 dari 6 emiten kabel mencatatkan kenaikan laba bersih. Adapun, hanya satu emiten kabel yang labanya tertekan pada periode itu yakni PT Jembo Cable Company Tbk. sebesar 56,85%. 

Kenaikan laba bersih terbesar dibukukan oleh PT Voksel Electric Tbk. sebesar 407,18%, diikuti PT Kabelindo Murni Tbk. sebesar 215,56%, serta PT KMI Wire and Cable Tbk. sebesar 199,51%. Adapun, laba PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk. tumbuh sebesar 10,69% secara tahunan. 

Sekretaris Perusahaan Voksel Electric Sache Amalia Siddharta mengatakan, laba yang tumbuh pesat pada kuartal pertama tahun ini didukung nilai tukar yang stabil dan meningkatnya volume penjualan. Volume penjualan terutama berasal dari proyek transmisi PLN.

Penjualan emiten dengan kode saham VOKS ini naik 47,34% menjadi Rp789,91 miliar. Sekitar 98,99% dari penjualan bersih berasal dari pasar domestik, sedangkan 1,11% lainnya berasal dari pasar ekspor. 

Penjualan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencapai 48,08% dari pendapatan pada kuartal I/2019 atau sebesar Rp379,79 miliar. Perolehan ini tumbuh pesat dibandingkan dengan kuartal I/2018 sebesar Rp125,87 miliar. 

Segmen kabel listrik berkontribusi 66,46% terhadap pendapatan perseroan, diikuti kabel fiber optik sebesar 13,18%. Adapun, lainnya berasal dari kabel kawat tembaga, jasa kontraktor, dan perdagangan. 

Sementara itu, laba perseroan meningkat dari Rp15,45 miliar pada kuartal I/2018 menjadi Rp78,36 miliar pada kuartal I/2019. 

"[Kenaikan] ASP hampir tidak ada terutama terkait penjualan dengan pihak PLN karena harga tidak bisa berubah dengan cepat. Sekalipun ada perubahan biaya produksi karena kenaikan harga material tidak bisa dapat perubahan harga dari PLN," katanya pada Kamis (16/5/2019). 

Lebih lanjut, perseroan memasang target pendapatan moderat pada kuartal II/2019 yakni sebesar Rp600 miliar - Rp700 miliar. Target ini lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan kuartal I/2019 sebesar Rp789,91 miliar. 

Sache menjelaskan, target yang lebih moderat pada kuartal II/2019 karena mengingat adanya libur panjang Lebaran. 

"Menurut pengalaman seringkali adanya rescheduling pengiriman karena kesiapan penerimaan barang dari pihak customer," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper