Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2019, Indopoly Swakarsa Industry (IPOL) Incar Laba US$5 Juta

Emiten plastik kemasan, PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. mengincar laba bersih sebesar US$5 juta pada 2019, naik 3,09% dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya sebesar US$4,85 juta.
Presiden Direktur PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. Henry Halim (kedua kanan), Wakil Direktur Utama Jeffry Halim (kedua kiri),  Direktur  Kho Tiat Hong (kiri) dan Direktur Leo Firdaus berbincang usai RUPST, di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Presiden Direktur PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. Henry Halim (kedua kanan), Wakil Direktur Utama Jeffry Halim (kedua kiri), Direktur Kho Tiat Hong (kiri) dan Direktur Leo Firdaus berbincang usai RUPST, di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten plastik kemasan, PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. mengincar laba bersih sebesar US$5 juta pada 2019, naik 3,09% dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya sebesar US$4,85 juta.

Wakil Presiden Direktur Indopoly Swakarsa Industry Jeffrey Halim mengatakan, perseroan mengincar laba bersih sebesar US$5 juta pada tahun ini melalui pengembangan produk-produk kemasan fleksibel yang memiliki margin baik. Adapun, penjualan ditarget tumbuh 5%-10% secara tahunan menjadi US$222,15 juta - US$232,73 juta. 

Indopoly adalah salah satu produsen kemasan fleksible di Indonesia. Seluruh produk yang dijual perseroan yakni Biaxially-Oriented Polypropylene (BOPP) dan satu mesin Biaxially-Oriented Polyester (BOPET). PT Indofood CBP Suskes Makmur Tbk. menjadi salah satu konsumennya dengan kontribusi 20,73% terhadap penjualan pada kuartal I/2019 sebesar US$51,62 juta. 

Emiten dengan kode saham IPOL ini memiliki total kapasitas produksi sebesar 100.000 ton per tahun. Kapasitas produksi ini tersebar di pabrik Purwakarta Jawa Barat sebesar 65.000 ton, pabrik di Suzhou Jiangsu dan Kunming Yunnan China masing-masing sebesar 25.000 ton dan 10.000 ton. 

Jeffrey menjelaskan, perseroan belum berencana menambah ekspansi pabrik pada tahun ini. Adapun, pada tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar US$1,5 juta untuk perawatan mesin-mesin. 

"[Rencana] pabrik di AS dan rencana penambahan line di China dan Indonesia masih feasibility study," katanya dalam paparan publik pada Rabu (15/5/2019).

Lebih lanjut, saat ini perseroan tengah melakukan uji coba kemasan fleksibel biodegradable sejalan dengan kampanye ramah lingkungan. Uji coba ini dilakukan terhadap perusahaan makanan dan rokok di Indonesia. 

"Ini [isu go green] peluang yang bagus bagi perseroan karena kami sudah mengembangkan produk biodegradable sejak 5 tahun lalu. Kami sudah jual ekspor ke 3-4 negara. Beberapa food company sudah coba produk ini," imbuhnya. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper