Bisnis.com, JAKARTA — PT Barito Pacific Tbk. merombak susunan komisaris dalam rapat umum pemegang saham tahunan periode buku 2018 yang berlangsung, Rabu (15/5/2019).
Perubahan susunan direksi dan dewan komisaris serta persetujuan susunan untuk periode 2019-2022 menjadi salah satu agenda dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) periode buku 2018.
Dalam kesempatan itu, pemegang saham menyutujui perubahan susunan komisaris. Pemegang saham mengangkat Lim Chong Tian sebagai komisaris dan Henky Susanto sebagai Komisaris Independen.
Selain itu, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan tambahan komisaris independen baru yakni Salwati Agustina.
Dengan demikian, komposisi komisaris Barito Pacific periode 2019-2022 adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama. : Prajogo Pangestu
Komisaris : Lim Chong Thian
Komisaris (independen) : Henky Susanto
Komisaris (independen) : Salwati Agustina
Baca Juga
Sementara itu, tidak perubahan untuk susunan direksi perseroan. Komposisi Direksi Barito Pacific untuk periode 2019-2022 sebagai berikut:
Direktur Utama : Agus Salim Pangestu
Wakil Direktur Utama: Rudy Suparman
Direktur : Andry Setiawan
Direktur Independen: David Kosasih
Terkait penggunaan laba bersih 2018, General Manager Investor Relation Barito Pacific Gaurav Yadav menjelaskan bahwa perseroan tidak lagi membagi dividen untuk kinerja periode penuh 2018. Pasalnya, emiten berkode saham BRPT itu telah membagikan dividen interim US$17 juta pada Desember 2018.
“Jumlah itu sudah sekitar 29% dari laba bersih, very good payout,” jelasnya di Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Dia mengatakan sisa dari laba 2018 akan disimpan sebagai kas perseroan. Dana itu menurutnya akan memperkuat ekuitas perseroan.
Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, perseroan membagikan dividen interim sebesar US$17,23 juta. Jumlah itu mencakup 24,48% dari laba bersih per September 2018 senilai US$70,38 juta.
Dalam pembagian dividen, perusahaan menggunakan kurs tengah BI pada 6 Desember 2018, yakni US$1 = Rp14.507 per dolar AS. Artinya, perseroan akan menyalurkan dividen Rp250 miliar. Tanggal recording date pada 18 Desember 2018, sedangkan pembagian dividen dilakukan pada 21 Desember 2018.
Dengan demikian, nilai dividen yang diberikan yaknk Rp14,13 per saham dengan jumlah saham beredar 17,69 miliar lembar.
Sebagai catatan, pada 2018, BRPT mengantongi pendapatan bersih US$3,08 miliar, naik 7,84% dibandingkan dengan pendapatan bersih US$2,85 miliar pada 2017.
Dari situ, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$72,23 juta pada 2018. Pencapaian tersebut lebih rendah 53,16% dari US$154,20 juta pada 2017.