Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eagle High Plantations (BWPT) Bakal Bangun 2 Pabrik di Kaltim

Emiten perkebunan, PT Eagle High Plantations Tbk. berencana membangun dua pabrik di Kalimantan Timur pada tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten perkebunan, PT Eagle High Plantations Tbk. berencana membangun dua pabrik di Kalimantan Timur pada tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Eagle High Plantations (BWPT) Satrija Budi Wibawa mengungkapkan, perseroan tengah dalam proses persiapan, tender dan pencariaan lokasi. Dia mengungkapkan, kontruksi dua pabrik baru tersebut belum dimulai.

"Kami lagi persiapan pembukaan pabrik baru di Kalimantan Timur. Ada dua pabrik dari kapasitas 45 ton menjadi 60 ton per jam dan 90 ton per jam," katanya, Senin (13/5/2019).

Dia menambahkan, perseroan saat ini fokus pada penjualan di dalam negeri. Pada Maret 2019 dan April 2019, produksi tandan buah segar masing-masing 117.999 ton dan 93.700 ton. Sementara itu, produksi CPO pada Maret 2019 sebanyak 24.628 ton.

Baru-baru ini, pabrik kelapa sawit BWPT di Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah memperoleh sertifikat roundtable of sustainable palm oil (RSPO). Menurutnya, hal itu akan memberikan dampak  pertumbuhan berkelanjutan dan juga memberikan dampak secara komersial.

Pada 2019, BWPT memiliki kebun seluas yang telah siap panen 120.529 ha dan belum dalam kondisi produktif seluas 6.874 ha.

Dalam Bursa Malaysia, harga crude palm oil (CPO) untuk kontrak Juli 2019 naik 1 poin menuju level 1.984 ringgit per ton. Harga CPO sempat menyentuh level 2.000 ringgit dan per ton dan kembali turun pada level tersebut. Kendati begitu, dia tetap optimistis penjualan CPO di dalam negeri bakal positif.

Hingga Maret 2019, BWPT membukukan pendapatan usaha senilai Rp637,99 miliar, naik 1,31% dari posisi Rp629,69 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Bila ditelisik dari sisi produk, minyak kelapa sawit berkontibusi hingga 84% terhadap pendapatan usaha atau senilai Rp541,29 miliar, lalu disusul inti kernel dan tandan buah segar (TBS) masing-masing senilai Rp54,3 miliar dan Rp42,4 miliar.

Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per Maret 2019 senilai Rp259,09 miliar, semakin banyak dibandingkan dengan kuartal I/2018 senilai Rp76,4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper