Bisnis.com, JAKARTA — Menteri BUMN Rini M. Soemarno menyatakan bahwa total aset 143 BUMN hingga 2018 mencapai Rp8.000 triliun.
Rini mengatakan bahwa kehadiran BUMN saat ini semakin memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat melalui tagline BUMN Hadir untuk Negeri. Dengan jumlah 143 BUMN yang ada, total aset tercatat mencapai lebih dari Rp8.000 triliun.
Adapun, pendapatan BUMN mencapai lebih dari Rp2.300 triliun dengan laba bersih sekitar Rp200 triliun. “Selain itu, Total Investasi yang digelontorkan mencapai lebih dari Rp480 triliun dengan kontribusi langsung kepada APBN mencapai lebih dari Rp420 triliun yang merupakan kontribusi sangat signifikan terhadap total penerimaan negara baik dari pajak maupun bukan pajak,” katanya melalui keterangan resmi, Senin (6/5/2019).
Berdasarkan data prognosis kinerja keuangan yang dikutip dari Kementerian BUMN sebelumnya, total pendapatan yang dikantongi perseroan pelat merah mencapai Rp2.339 triliun pada 2018. Realisasi itu naik 10,45% dari Rp2.027 triliun tahun sebelumnya.
Pendapatan yang dikantongi oleh BUMN terus mengalami pertumbuhan dari periode 2015—2018. Jumlah yang dikantongi tiap periode yakni Rp1.699 triliun pada 2015, Rp1.710 triliunpada 2016, Rp2.027 triliun pada 2017, dan Rp2.339 triliun pada 2018.
Dari sisi laba bersih, nilai yang dikantongi, menurut prognosis Kementerian BUMN, senilai Rp188 triliun pada 2018. Pencapaian itu tumbuh tipis 1,07% dari Rp186 triliun pada 2017. Dalam empat tahun terakhir, laba perseroan pelat merah tercatat terus mengalami kenaikan selama rentang 2015-2018. Pencapaian tumbuh dari Rp150 triliun pada 2015, Rp176 triliun pada 2016, Rp186 triliun pada 2017, dan Rp188 triliun pada 2018.
Baca Juga
Sementara itu, Kementerian BUMN dan BUMN sebagai sebuah keluarga besar akan membangun BUMN Center. Seremonial groundbreaking BUMN Center dilakukan pada Minggu (5/5/2019) bersamaan dengan Peresmian Gedung Sinergi 8 dan Peresmian Fasad Gedung Kementerian BUMN di Kantor Kementerian BUMN sebagai salah satu bentuk sinergi dan kolaborasi antar BUMN.
BUMN Center yang akan dibangun ini merupakan hasil upaya penyelarasan pembangunan Gedung Kementerian BUMN dengan gedung-gedung BUMN di sekitarnya, yakni STO Telkom Gambir di sisi Timur, kantor PT Danareksa (Persero) di sisi Barat serta kantor PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. di sisi selatan. Sebelumnya, pembangunan telah diawali dengan melakukan recladding Gedung Utama Kementerian BUMN yang akan menjadi bagian dari BUMN Center.
Kementerian BUMN memandang keberadaan Gedung BUMN di sekitarnya sebagai suatu potensi untuk berinovasi membuat BUMN Center di atas tanah seluas lebih dari 4 hektar tersebut.
“Dengan penyelarasan Gedung Kementerian BUMN dan gedung milik BUMN di sekitarnya diharapkan dapat menjadi simbol keterikatan dan keterpaduan seluruh komponen BUMN sebagai sebuah keluarga besar,” kata Rini.
Ke depan, Rini berharap seluruh BUMN memiliki kantor atau perwakilan di BUMN Center untuk mempermudah koordinasi dan mengukuhkan konsep One Family.