Kurs Tengah Stagnan, Won Korsel Pimpin Penguatan Mata Uang di Asia

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (29/4/2019) di level Rp14.188 per dolar AS, posisi yang sama dengan posisi pada Jumat (26/4/2019).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.259 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.117 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 16 poin atau 0,11 persen ke level Rp14.183 per dolar AS pada pukul 10.22 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Nilai tukar rupiah rebound terhadap dolar AS setelah berakhir melemah 13 poin atau 0,09 persen di level Rp14.199 per dolar AS pada perdagangan Jumat (26/4/2019).

Nilai tukar rupiah mulai bangkit dari pelemahannya terhadap dolar AS dengan dibuka terapresiasi 9 poin atau 0,06 persen di posisi 14.190. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.182-Rp14.190 per dolar AS.

Selain rupiah, mata uang di Asia mayoritas juga menguat terhadap dolar AS, dipimpin won Korea Selatan yang menguat 0,26 persen. Meski demikian, rata-rata mata uang di Asia hanya menguat di kisaran tipis kurang dari 0,1 persen.

“Tidak banyak pergerakan yang terlihat, sebagian besar mata uang di Asia selain Jepang terjebak dalam kisaran sempit di tengah likuiditas pasar yang tipis,” ujar Christopher Wong, pakar strategi valas di Malayan Banking Berhad, seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu, pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, pagi ini terpantau lanjut turun 0,044 poin atau 0,04 persen ke level 97,962 pada pukul 10.56 WIB, dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (26/4/2019), indeks dolar AS ditutup melemah 0,20 persen atau 0,197 poin di level 98,006. Sebelum kembali melemah, indeks dolar sempat berbalik ke zona hijau dengan dibuka naik 0,03 persen atau 0,027 poin di posisi 98,033.

Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks dolar AS bergerak di level 97,961 – 98,064.

Sumber: Bank Indonesia