Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (25/4) ditutup melemah 75,098 poin atau 1,165 persen ke 6.372,787, level penutupan terendahnya dalam sekitar enam pekan.
Jebloknya IHSG itu terjadi seiring dengan berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, bursa saham global kemarin tergelincir di tengah kekhawatiran seputar prospek untuk pertumbuhan global yang ditunjukkan oleh lesunya data ekonomi Korea Selatan.
Lalu, bagiamana pergerakan indeks saham hari ini, Jumat (26/4/2019)?
Analis PT Erdikha Elit Sekuritas Edo Ardiansyah mengatakan bahwa indeks pada perdagangan kemarin ditutup melemah di zona merah dengan membentuk trend gap down dengan pola candle bearish kicker disertai dengan adanya volume.
“Pelemahan IHSG didorong seiring dengan pengumuman hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia yang memutuskan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 6%. Sehingga membuat beberapa sektor menjadi pemberat utama IHSG diantaranya sektor industri dasar (1,71%), perkebunan (1,46%) dan aneka industri (1,41%),” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis malam.
Selain itu, lanjutnya, saham-saham yang berkontribusi signifikan pada pelemahan IHSG di antaranya JPFA (-8,06 persen), CPIN (-7,56 persen) dan MAIN (-7,50 persen). Di sisi lain, investor asing juga mencatat jaul bersih (net sell) mencapai Rp723 miliar di pasar reguler.
Ado mengatakan bahwa indikator stochactic bergerak turun ke areal oversold. “Sehingga Indeks pada hari ini di perkirakan bergerak lanjut koreksi menguji level support jangka menengah 6351 dan diperdagangkan pada range 6340-6446,” sebutnya.
Nah, apabila level tersebut tertembus, maka tidak menutup kemungkinan bagi indeks untuk melanjutkan koreksi jangka menengah. Namun, apabila level ini gagal tertembus indeks berpotensi rebound jangka menengah.
Saham-saham yang dapat dicermati pada hari ini meliputi BDMN, DEAL, PNBN.
Pergerakan IHSG satu kuartal terakhir.
...................................
Disclaimer: Segala rekomendasi dan analisis saham hanyalah bersifat memberi pandangan semata, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.