Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cikarang Listrindo (POWR) Bagikan Dividen Rp66 Per Saham

PT Cikarang Listrindo Tbk. menebar dividen dengan total US$72,6 juta atau Rp66 per saham untuk buku tahun 2018.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Cikarang Listrindo Tbk. menebar dividen dengan total US$72,6 juta atau Rp66 per saham untuk buku tahun 2018.

Adapun laba bersih emiten bersandi saham POWR tersebut pada 2018 yakni US$78,89 juta. Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar perseroan di Jakarta, Selasa (16/4/2019), para pemegang saham menyutujui usualan perseroan untuk membagikan dividen Rp66 per saham.

Selain itu, pada November 2018 perseroan telah membagikan dividen interim Rp24 per saham. “Tiga tahun terakhir keuangan meningkat, 2016 kurang lebih Rp55 per lembar, pada 2017 Rp59 per lembar, sekarang [2018] di Rp66 per lembar,” ujar Direktur Keuangan Cikarang Listrindo Christanto Pranata usai rapat,  Selasa (16/4/2019).

Christanto mengatakan bahwa permintaan kilowatt jam (kWh) listrik dari lima kawasan industri tumbuh 4,8% secara tahunan pada 2018. Total penambahan daya tersambung sebesar 20 MVA dan jumlah pelanggan meningkat sebanyak 60 pelanggan.

Dengan capaian itu, emiten berkode saham POWR itu melaporkan penjualan bersih US$574,1 juta atau tumbuh 1,4% secara tahunan pada 2018. Dari situ, laba kotor yang dibukukan senilai US$215,4 juta atau naik 3,6% secara tahunan.

Perseroan mencatat earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) senilai US$221,3 juta pada tahun lalu. Realisasi itu naik 4,5% dibandingkan dengan periode 2017.

POWR menyebut pertumbuhan itu disebabkan oleh peningkatan penjualan listrik kepada pelanggan kawasan industri. Selain itu, terjadi efisiensi bahan bakar sebesar 7,3% pada 2018.

Kendati demikian, laba tahun berjalan yang dikantongi oleh perseroan turun 26,49% secara tahunan pada 2018. Pencapaian turun dari US$107,33 juta pada 2017 menjadi US$78,89 juta tahun lalu.

Christanto menjelaskan bahwa penurunan tersebut dipengaruhi oleh faktor non-recurring dan non-cash. Penyebabnya yakni selisih kurs akibat pemelaham nilai tukar rupiah rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sepanjang 2018 sebesar 6,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper