Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang awal tahun berjalan, kinerja saham PT Erajaya Swasembada Tbk. terpelanting menuju level Rp1.630. Padahal, pada tahun lalu, saham ERAA sempat mencapai Rp3.200. Begitu pula, kinerja yang dirilis perseroan juga ciamik.
Tengok saja, penaikan laba bersih 2018 emiten bersandi saham ERAA ini berhasil mencapai 2,6 kali menjadi Rp911,45 miliar, dari posisi Rp348,54 miliar. Penjualan ERAA juga berhasil tumbuh 43,4% menuju level Rp34,74 triliun.
Kalangan analis masih optimistis, harga saham bakal kembali menembus ke level Rp3.000. Apa yang membuat analis yakin?
Dalam riset, analis RHB Sekuritas Michael W. Setjoadi dan Jessica Pratiwi menuliskan, ERAA berhasil memiliki pertumbuhan yang sangat luar biasa dan berhasil melampaui ekspektasinya.
Pertumbuhan yang positif ini akan terus berlanjut hingga akhir 2019. Pertumbuhan penjualan ERAA yang tinggi ini berasal saat menjadi distributor resmi ponsel Xiami pada kuartal IV/2017. Bahkan pada kuartal IV/2018, penjualan ERAA tetap solid, tumbuh 10% year on year.
Kekhawatiran tentu tetap ada. RHB Michael dan Jessica pun khawatir bisa terjadi perlambatan penjualan, mengingat ERAA telah tumbuh cukup tinggi. Di sisi lain, analis ini tetap optimistis ERAA pasti memiliki strategi lain yakni menjadi distributor ponsel China, antara lain Huawei, Honor, Vivo dan sekitar 30 jenis merek lain sepanjang 2018.
Peritel ponsel ini pun diprakirakan bakal menikmati pertumbuhan volume yang kuat karena ada 6 peluncuran smartphone baru pada kuartal I/2019. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan peluncur pada kuartal I/2018, dimana hanya tiga peluncuran.
"Kami merekomendasikan beli dengan target harga Rp3.000. ERAA akan menikmati pertumbuhan volume penjualan yang kuat," tulisnya dalam rilis medio April 2019.
ERAA juga cukup agresif dalam melakukan ekspansi.
Sepanjang 2018, ERAA telah membuka 212 toko baru dan kini sudah memiliki 936 outlet di seluruh Indonesia, Malaysia, dan Singapura. ERAA pun berencana memiliki 1.500 toko selama dua tahun ke depan.
Dalam riset terpisah, MNC Sekuritas menilai,
tren mobile gaming memberikan peluang baru bagi ERAA. Apalagi, e-sport di Indonesia semakin berkembang setelah resmi menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang Asian Games 2018.
E-Sport pun bakal memberikan dampak positif terhadap penjualan smartphone dengan fitur dan spesifikasi yang memiliki peranan untuk aplikasi game mobile. Hal ini akan menjadi salah satu faktor untuk terus mengganti smartphone yang baru seiring dengan berkembangnya teknologi dan spesifikasi game dimasa mendatang.
"Hal ini akan memperkuat posisi ERAA sebagai retailer smartphone terbesar di Indonesia hingga beberapa tahun mendatang," seperti dikutip dari riset MNC Sekuritas.
MNC Sekuritas meyakini bahwa penetrasi game online dapat meningkatkan penjualan ERAA. Atas kondisi itu, MNC Sekuritas pun merekomendasikan beli saham ERAA dengan target harga Rp3.000 per saham yang mengimplikasikan PE/PBV sebesar 10,18x/1,79x pada 2109 dan pada 2020 diproyeksikan mencapai 8,86x/1,52x.