Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR OBLIGASI : Peluang Kenaikan Harga Terbuka, Cermati SUN Tenor Pendek dan Menengah

MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Senin (8/4/2019) harga surat utang negara atau SUN masih akan bergerak dengan arah perubahan yang positif. 
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Senin (8/4/2019) harga surat utang negara atau SUN masih akan bergerak dengan arah perubahan yang positif. 

I Made Adi Saputra, Kepala Divisi Riset Fixed Income MNC Sekuritas, mengatakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah masih akan mempengaruhi arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder. 

Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi global yang terus membaik, terutama pada perekonomian negara-negara berkembang akibat sentimen damai dagang yang terjadi antara Amerika dan China. 

Hanya saja, para pelaku pasar masih menunggu hasil notulensi rapat (FOMC Minutes) dari pertemuan Maret kemarin yang akan dirilis pada hari Kamis, 11 April 2019 mendatang. 

Pertemuan bulan lalu, The Fed memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuan pada level 2,25% hingga 2,50% dan memangkas proyeksi suku bunganya di mana pada  2019 tidak akan terjadi kenaikan suku bunga acuan.

"Dengan masih terbukanya peluang terjadinya kenaikan harga, maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati pergerakan harga SUN dengan fokus pada seri SUN dengan tenor pendek dan menengah. Beberapa seri yang cukup menarik untuk dicermati di antaranya adalah sebagai berikut ini : FR0069, FR0053, FR0061, FR0070, FR0056 dan FR0059," katanya melalui riset harian, Senin (8/4/2019).

Review (Jumat, 5/4/2019)

Imbal hasil SUN pada perdagangan akhir pekan lalu bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan di tengah sentimen damai dagang Amerika dan China sehingga berdampak pada pergerakan penguatan nilai tukar rupiah di sepanjang sesi perdagangan kemarin.

Perubahan imbal hasil yang terjadi pada perdagangan pada akhir pekan lalu hingga mencapai 3 bps yang didorong oleh rata—rata kenaikan harga sebesar 5,5 bps. 

Harga SUN dengan seri acuan bertenor 5 tahun mengalami kenaikan harga sebesar 10 bps yang mengakibatkan terjadinya penurunan tingkat imbal hasil sebesar 2,4 bps di level 7,051%. Sementara itu, untuk seri acuan dengan tenor 10 tahun dan 15 tahun mengalami kenaikan harga masing-masing sebesar 16 bps dan 22 bps yang berdampak pada penurunan imbal hasil masing—masing sebesar 2,3 bps di level 7,543% dan 2,5 bps di level 7,977%. 

Seri acuan bertenor 20 tahun mengalami kenaikan harga sebesar 3 bps sehingga mendorong penurunan imbal hasil pada level 8,120%. 

Pergerakan harga SUN cenderung mengalami kenaikan pada perdagangan di akhir pekan kemarin didorong oleh menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. 

Selain itu, penguatan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan sentimen damai dagang yang terjadi antara Amerika dan China. 

Sebelumnya, hak kekayaan intelektual merupakan salah satu poin yang diajukan oleh Amerika, tetapi saat ini China merespon hal tersebut dengan positif. Kedua negara telah menunjukan itikad baik dari perjanjian dagang mereka. 

Perubahan harga yang cenderung mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin juga didorong oleh menurunnya persepsi risiko yang tercermin pada penurunan angka Credit Deafult Swap (CDS) di tengah optimisnya para pelaku pasar terhadap potensi perkembangan ekonomi global yang akan juga berdampak terhadap ekonomi negara - negara berkembang. 

Hanya saja, dari sisi domestik penguatan rupiah yang terjadi pada beberapa hari yang lalu mengakibatkan sebagian para pelaku pasar merealisasikan keuntungan portofolio mereka dengan melakukan aksi ambil untung (profit taking).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper