Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentral Mitra Informatika (LUCK) Targetkan Laba Naik 430 Persen Tahun Ini

Emiten distribusi perangkat dan jasa dokumentasi, PT Sentral Mitra Informatika Tbk. menargetkan laba pada tahun ini bisa naik 430% hingga ke level Rp12,09 miliar, ditopang oleh rencana ekspansi ke 15 kota di Indonesia.
Pekerja melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jum'at (22/2/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Pekerja melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jum'at (22/2/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten distribusi perangkat dan jasa dokumentasi, PT Sentral Mitra Informatika Tbk. menargetkan laba pada tahun ini bisa naik 430% hingga ke level Rp12,09 miliar, ditopang oleh rencana ekspansi ke 15 kota di Indonesia.

Pendiri sekaligus Komisaris Utama Sentral Mitra Informatika Caroline Himawati Hidajat mengungkapkan, dalam periode 100 hari setelah IPO, perseroan telah merealisasikan pembukaan 2 cabang dari 15 cabang yang direncanakan.

“Saat ini kami sudah buka di Surabaya dan Karawang. Selanjutnya, setelah Pilpres, kami akan buka lagi di Makassar, Batam, dan Bandung,” kata Caroline di Jakarta, Selasa (3/4/2019).

Sementara itu, sisa 10 cabang lainnya, Caroline optimistis  dapat dibuka pada semester II/2019. Caroline menambahkan, target laba yang dipasang emiten berkode saham LUCK tersebut telah disesuaikan dengan biaya-biaya lain yang masih banyak dikeluarkan untuk tahun ini.

Dengan memperhitungkan bahwa belum seluruh cabang dapat langsung produktif, hasil bersih dari ekspansi bisnis sekarang ini dinilai baru dapat dinikmati sepenuhnya pada 2020.

“2018 kan laba kami tidak begitu bagus, sekitar Rp2 miliar, kami perkitakan tahun ini bisa Rp12 miliar. Itu pun karena biaya lain-lain dan banya cabang yang belum produktif," imbuh Caroline.

Dia menjelaskan, tahun lalu,  perseroan harus banyak menggelontorkan dana untuk membiayai belanja modal dan investasi di bidang riset dan pengembangan (R&D) akibat melemahnya rupiah.

Selain itu, perseroan juga harus merevisi anggaran belanja modal yang membuat sejumlah proyek menjadi terhambat.

Seterusnya, beberapa proyek yang terhambat tersebut diharapkan dapat diimplementasikan dengan efisien pada tahun ini. “Setelah Pemilu, dolar AS harapannya bisa lebih stabil karena harapannya arah kebijakan sudah lebih jelas,” imbuh Caroline.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2018, LUCK membukukan pendapatan bersih sebesar Rp102,73 miliar, atau naik 5,13% secara tahunan dari posisi Rp97,71 miliar pada 2017.

Sementara itu, laba tahun berjalan tercatat turun 77,55% menjadi Rp2,28 miliar dari Rp10,16 miliar pada tahun sebelumnya. Adapun penghasilan komprehensif LUCK juga anjlok 99,49% menjadi Rp164,18 juta dari Rp32,56 miliar pada 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper