Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data PMI Manufaktur China Topang Bursa Asia, IHSG Justru Terkoreksi

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menetap di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (1/4/2019).
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menetap di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (1/4/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG turun 0,11% atau 7,20 poin ke level 6.461,55 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (29/3), IHSG berakhir melemah 0,19% atau 12,03 poin di level 6.468,75. Indeks sempat rebound dari pelemahannya dengan dibuka naik 0,26% atau 16,97 poin di level 6.485,72 pagi tadi.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.444,84 – 6.492,91.

Lima dari sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor infrastuktur (-1,55%) dan aneka industri (-0,49%). Empat sektor lainnya mampu menetap di zona hijau, dipimpin sektor properti yang menguat 2%.

Sebanyak 162 saham menguat, 206 saham melemah, dan 261 saham stagnan dari 629 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) yang masing-masing turun 1,17% dan 12,90% menjadi penekan utama koreksi IHSG siang ini.

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah mampu mempertahankan reboundnya dan menguat 11 poin atau 0,08% ke level Rp14.232 per dolar AS pukul 11.51 WIB, setelah hanya berakhir stagnan di level Rp14.243 per dolar AS pada Jumat (29/3).

Sementara itu, indeks saham lainnya di kawasan Asia mayoritas mampu bergerak positif siang ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (+0,81%) dan indeks SE Thailand (+0,52%).

Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing menanjak 1,51% dan 1,36%, indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,35%, bahkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing melonjak 2,46% pada pukul 12.06 WIB.

Bursa saham Asia secara keseluruhan mendapatkan dorongan dari data positif manufaktur China dan tanda-tanda progres perundingan perdagangan China-Amerika Serikat (AS).

Indeks manajer pembelian resmi (PMI) China yang dirilis pada Minggu (30/3) menunjukkan aktivitas pabrik secara tak terduga tumbuh untuk pertama kalinya dalam empat bulan pada Maret.

Sejalan dengan laporan tersebut, sebuah survei bisnis swasta, PMI Caixin/Markit, yang dirilis pada Senin (1/4) juga menunjukkan pertumbuhan sektor manufaktur di negara berkekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Jika berkelanjutan, perbaikan dalam kondisi bisnis dapat mengindikasikan bahwa manufaktur berada pada jalur menuju pemulihan. Hal ini pun mengurangi kekhawatiran bahwa China dapat tergelincir ke dalam penurunan ekonomi yang lebih tajam.

Sementara itu, pemerintah AS dan China mengatakan membuat progres dalam perundingan perdagangan yang berakhir Jumat (29/3) di Beijing. Oleh pemerintah AS, perundingan kedua belah pihak disebut "jujur dan konstruktif".

“Konflik perdagangan AS-China yang sedang berlangsung telah memberikan aliran sinyal yang saling bertentangan untuk pasar. Tetapi secara keseluruhan negosiasi tampaknya mengarah pada kesimpulan,” kata Soichiro Monji, ahli strategi senior di Sumitomo Mitsui DS Asset Management.

"Harapan bahwa Amerika Serikat dan China akan mencapai kesepakatan mengenai perdagangan pada awal bulan ini memungkinkan saham untuk memulai kuartal dengan nada positif,” tambahnya, seperti dikutip Reuters.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper