Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pelayaran, Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) optimistis untuk mencetak laba pada 2019 setalah mencatatkan rugi pada 2017 dan 9 bulan pertama 2018.
Pada laporan keuangan MBSS pada kuartal III/2018 laba rugi tahun berjalan uang dapat diatribusikam kepada pemilik entitas induk sejumlah US$10,40 juta. Jumlah tersebut meningkat 48,64% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017 yang mencatatkan rugi sebesar US$7 juta.
Wakil Direktur Utama Mitrabahtera Segara Sejati Lucas Djunaedi menuturkan bahwa memasuki awal 2018 perseroan menargetkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan catatan negatif pada 2017.
Dalam perjalanannya, selama semester I/2018, perseroan harus menemui sejumlah kendala yang membuat kinerja MBSS harus terseok-seok. Selain faktor cuaca, perseroan harus memperbaiki armada yang rusak pada periode tersebut.
“Kita punya hasil cukup tidak menggembirakan untuk kami, karena ada klien kita volume batu bara yang bisa kita angkut tidak sesuai dengan yang kita harapkan karena kondisi cuaca, banjir di lokasi tambang klie kita, itu diluar kontrol kita,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (14/2/2019).
Selepas semester I/2018, perseroan berusaha melakukan improvisasi untuk mengejar ketertinggalan pada periode sebelumnya. Meski diklaim membaik, imbuh Lucas, hal tersebut belum mampu mengerjar ketertinggalan pada semester I/2018.
Lucas menilai improvisasi yang dilakukan perseroan pada semester II/2018 sudah tepat meski hasil kinerja laporan keuangan perseroan belum dapat dirilis karena masih dilakukan proses audit.
Meski demikian, perseroan optimis dengan improvisasi yang telah dilakukan sebelumnya, pada 2019 improvisasi tersebut mampu mencetakkan laba bagi perseroan.
“Jadi clue-nya manajemen MBSS bisa membukukan hasil laba yang positif sampai akhir tahun nanti. Tapi besarannya kita belum bisa kasih gambaran,” jelasnya.
Lebih jauh, perseroan telah melakukan improvisasi dengan menarapkan tiga strategi yang dinilai efisien untuk meningkatkan kinerja perseroan. Adapun strategi tersebut, pertama, melakukan edukasi SOP (Standard Operating Procedure) keselamatan kepada seluruh pegawai, baik yang berada di darat dan di atas kapal. Dengan meminimalisir kecelakaan kerja, perseroan dapat bekerja dengan lebih efisien, mulai dari waktu hingga keselamatan aset perseroan yang dimiliki.
Kedua, perseroan terus memperpanjang kontrak-kontrak lama bersama dengan mitra lama. Perseoran juga terus memperluas mitra bisnis dengan melakukan kontrak-kontrak baru.
Ketiga, MBSS terus melakukan efisiensi anggaran dengan memangkas anggaran-anggaran yang dinilai tidak efisien bagi perseroan, sehingga kinerja perseroan dapat tumbuh positif dengan adanya penekanan pada pengeluaran anggaran perseroan.
“Di 2019 kita mengoptimalkan utilisasi dari armada-armada yang ada, kemudian untuk kita punya belanja modal sendiri kita akan lebih ke maintenance pemeliharan kita punya fleet yang ada,” ungkapnya
Melalui strategi yang diterapkan tersebut, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan pada 2019 sebesar 15%—20%