Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perusahaan distribusi digital PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) mencetak kenaikan penjualan yang signifikan di seluruh lini usahanya pada tahun lalu.
Mengutip keterangan resmi NFC Indonesia, emiten berkode saham NFCX tersebut mengumumkan keanggotaan bisnis digital product aggregator sepanjang tahun 2018 bertambah sebanyak 2.182 anggota menjadi 25.918 anggota, dari 23.736 anggota pada 2017.
Adapun, segmen penjualan NFCX pada tahun lalu juga mencatat pertumbuhan yang signifikan sebesar 85,8% yoy menjadi Rp2,5 triliun, dari Rp1,3 triliun pada 2017.
Dari segmen bisnis Digital media & entertainment: penonton layanan streaming Media & Entertainment (M&E) gratis OONA tercatat mencapai 2,4 juta dalam waktu 6 bulan sejak peluncurannya.
PT Oona Media Indonesia (OMI), yang merupakan anak usaha NFCX, mencatat kenaikan jumlah penontonnya, hingga 2.388.198 per akhir tahun 2018.
Adapun, NFCX mengklaim juga dapat mempertahankan kesetiaan penontonnya, yang digambarkan dengan lamanya waktu yang dihabiskan per sesi, dari 12 menit pada paruh pertama 2018, menjadi 17 menit di sepanjang tahun lalu.
Faktor lain yang turut berkontribusi atas peningkatan jumlah penonton tersebut juga adalah kerja sama strategis OONA dengan Angkasa Pura II, operator Bandar Udara milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Melalui kerja sama tersebut, OONA berkesempatan melayani jutaan pengunjung dan wisatawan lokal, maupun internasional yang melewati bandara AP II dengan lebih dari 200 channels.
Adapun layanan gratis tersebut telah tersebar di 15 bandara di seluruh Indonesia, termasuk di bandara internasional Soekarno-Hatta.
Menurut Angkasa Pura II, bandara Soekarno-Hatta sendiri pada akhir tahun 2018 telah menangani lebih dari 67 juta penumpang dengan rata-rata pertumbuhan bulanan mencapai 5%.
Dari sisi digital cloud advertising: pendapatan NFCX juga meningkat dua kali lipat ke Rp17,7 milliar pada akhir tahun dari Rp8,7 miliar di sepanjang Januari—September 2018.
Melalui anak usahanya, PT Digital Mediatama Maxima (DMM), NFCX memperkuat pijakannya pada bisnis periklanan dengan jumlah titik iklan meningkat menjadi 4.105 pada akhir 2018, dari 3.763 di Januari—September 2018.
Sementara itu, pendapatan dari segmen digital cloud advertising juga berhasil tumbuh lebih dari dua kali lipat dalam satu kuartal, dari Rp8,7 miliar pada periode Januari—September 2018, melonjak ke Rp17,7 miliar pada 2018.
Adapun saat ini DMM juga tengah berusaha mengamankan kontrak dengan salah satu jaringan komunitas Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbesar dan FMCG chain di Indonesia.