1. Harga Paladium Jatuh ke Level Terendah dalam 19 Tahun
Harga paladium jatuh cukup tajam, dan tercatat sebagai penurunan terparah dalam kurun waktu 19 tahun.
Anjloknya harga akibat kekhawatiran pasar terkait perlambatan ekonomi global.
Baca selengkapnya di sini.
2. Peluang Emisi Obligasi Global Kian Terbuka
Stabilnya kondisi ekonomi global memberi peluang bagi korporasi dalam negeri untuk menjajaki peluang penerbitan obligasi global tahun ini, setelah sepanjang tahun lalu mengalami tekanan bisnis karena volatilitas global.
Fikri C. Permana, Ekonomi Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo mengatakan risiko global kini makin rendah karena The Fed menunjukkan sikap yang semakin dovish terhadap kebijakan suku bunganya.
Baca selengkapnya di sini.
3. Simplifikasi Pembukaan Rekening Efek Diharapkan Genjot Jumlah Investor Baru
PT Mandiri Sekuritas berharap program simplifikasi pembukaan rekening efek dan rekening dana nasabah secara elektronik dapat menggenjot jumlah investor baru pada tahun ini.
Direktur Operasional Mandiri Sekuritas, Heru Handayanto mengungkapkan pada tahap awal dari implementasi simplifikasi tersebut, Mandiri Sekuritas akan mencoba menggaet nasabah-nasabah Bank Mandiri.
Baca selengkapnya di sini.
4. Laba Bumi Serpong Damai (BSDE) Anjlok 73 Persen
Laba emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) anjlok 73,7% menjadi Rp1,29 triliun pada 2018, dari posisi Rp4,92 triliun pada 2017.
Anjloknya laba BSDE sejalan dengan turunnya pendapatan usaha 2018 menjadi Rp6,62 triliun, turun 36% dari posisi Rp10,34 triliun pada 2017.
Baca selengkapnya di sini.
5. Komentar Mario Draghi Pukul Pasar Saham Jepang
Bursa saham Jepang merosot lebih dari 1% pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (28/3/2019), di tengah meningkatnya kekhawatiran seputar pertumbuhan ekonomi global.
Indeks Topix ditutup melemah 1,66% atau 26,64 poin di level 1.582,85 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada Rabu (27/3), Topix berakhir turun 0,52% atau 8,45 poin di posisi 1.609,49.
Baca selengkapnya di sini.