Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilarmas Sekuritas: Pasar Obligasi Bergerak Variatif

Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan bahwa pagi ini, Rabu (27/3/2019) pasar obligasi dibuka bervariasi.
Obligasi
Obligasi

Bisnis.com, JAKARTA - Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan bahwa pagi ini, Rabu (27/3/2019) pasar obligasi dibuka bervariasi.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan bahwa pasar obligasi kemarin, Selasa (26/3/2019) tampaknya berusaha bertahan mengatasi penurunan lebih lanjut.

Namun, penurunan lebih lanjut ini bisa berubah menjadi penguatan tatkala lelang yang di laksanakan pemerintah berjalan dengan sangat baik. Rekor kembali terpecahkan kemarin, sehingga membuat pasar obligasi bereuphoria karena hal ini menunjukkan minat para pelaku pasar dan investor yang masih sangat terjaga.

Pergerakan pasar obligasi yang bergerak lebih dari 50 bps, akan menjadi arah selanjutnya dari pergerakan pasar obligasi hari ini.

Sentimen pagi ini akan datang dari pertemuan antara Amerika dan China pada hari Kamis dan Jumat pekan ini.

Delegasi yang diutus, Robert dan Steven akan mengunjungi China, yang akan dilanjutkan dengan kedatangan Wakil Perdana Menteri Liu He minggu depannya lagi ke Amerika.

Dalam wawancara terpisah, Robert menyampaikan bahwa dia ingin kesepakatan itu terjadi. Namun, di satu sisi, dia tidak dapat berharap banyak bahwa kesepakatan itu akan terjadi, tetapi dirinya akan mengusahakannya.

Negosiator Amerika telah menyampaikan pendapatnya akan kekecewaannya terhadap China yang mundur dari janji sebelumnya, karena di satu sisi pejabat China melakukan penolakan terhadap proposal yang China anggap sepihak.

Nico melihat hal ini sebagai sesuatu komitmen dari China sedari awal negosiasi ini, bahwa China tidak akan diam saja. China menginginkan perjanjian yang adil, setara, dan tentu berjalan dua arah.

Hal yang menarik, tampaknya Presiden Trump membutuhkan kesepakatan ini untuk dapat maju pada pemilu 2020 untuk mencalonkan diri kembali.

Hal ini secara tidak langsung akan memaksa Trump juga harus mengalah akan beberapa hal agar kesepakatan ini tercapai.

Beralih dari sana, Brexit kembali memanas. Brexit seakan tidak ada habis habisnya dikarenakan banyaknya kepentingan yang terjadi di dalam parlement.

Saat ini, parlemen sepertinya mulai merancang rencana saingan Brexit yang lebih baik dari yang May miliki. Namun, saat ini May tidak sendiri, Jacob Rees Mogg dari partai konservatif mengatakan bahwa meskipun dia tidak suka kesepakatannya, tetapi hal itu lebih baik daripada tinggal di Uni Eropa.

Fokus berikutnya adalah berusaha untuk mencapai kesepakatan melalui pemungutan suara di House of Commons pada hari Jumat pekan ini, atau Brexit akan mengalami penundaan yang berpotensi mundur lebih lama dari 29 Maret atau mungkin saja akan pergi meninggalkan Uni Eropa pada tanggal 12 April tanpa kesepakatan.

"Kami merekomendasikan wait and see hari ini, dengan melihat pergerakan pasar," katanya dalam riset harian, Rabu (27/3/2019).

Pada perdagangan kemarin, imbal hasil obligasi Zona Amerika ditutup bervariasi, didominasi oleh kenaikkan imbal hasil.

Kenaikkan imbal hasil terbesar berada di Brazil (9,03%, +7,3). Penurunan imbal hasil terbesar berada di Chili (4,17%, -0,6).

Imbal hasil Zona Eropa ditutup bervariasi didominasi oleh kenaikkan imbal hasil. Kenaikkan imbal hasil terbesar berada di Yunani (3,76%, +2,0). Penurunan imbal hasil terbesar berada di Italia (-2,46%, -3,3).

Imbal hasil Asia Pasific ditutup bervariasi, didominasi oleh kenaikkan imbal hasil. Kenaikkan imbal hasil terbesar berada di Taiwan (0,81%, +4,3). Penurunan imbal hasil terbesar berada di Philipina (5,88%, -2,7).

Imbal hasil Obligasi Indonesia 10 tahun ditutup turun di 7,61 dibandingkan hari sebelumnya di 7,65. Imbal hasil obligasi Indonesia 20 tahun ditutup naik di 8,13 dibandingkan hari sebelumnya di 8,12.

Minyak Texas ditutup naik di 59,94 dibandingkan hari sebelumnya 58,82. Rupiah ditutup menguat di 14.172 dibandingkan hari sebelumnya di 14.185.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper